Apa yang kau pikirkan
ketika berkunjung ke rumah Ex yang sudah menikah ?? apa ?? kau berpikir aku akan menghancurkah rumah
tangga mereka ?? Omo !! mana boleh kau berpikir seperti itu, aku bukanlah seorang
Ex yang jahat. Mungkin hanya untuk mendoakan agar rumah tangga mereka bahagia
selamanya, bukankah aku Ex yang baik dan berbudi. *ahahahahh tegar sekali
Memang semua orang yang
mendengar ceritaku selalu mengatakan miris sekali kisahku, mereka mulai
tersentuh dan terinspirasi membuat cerita dalam novel. *ahh sudahlah apa yang
aku bicarakan Bertemu dengannya bukan lah sesuatu yang membuat hatiku terasa
lega tapi tujuanku untuk menamui adik perempuannya karena sudah lama kami tidak
bertemu, dia sahabatku sejak aku duduk di Sekolah Dasar. Sudah beberapa kali
aku menolak ajakannya tapi aku berpikir jika aku selalu menghindarinya, itu
akan berakibat tidak baik untuk persahabatan kami, jadi aku bersikap seperti
tidak pernah ada hubungan di antara aku dan my Ex.
Ruang tamu. Dan tentu
saja terpampang foto berukuran besar menampakan gambar mereka yang tengah
pemotretan prawedding 1 tahun yang lalu, tapi aku mencoba untuk bersikap biasa
saja. Meskipun memang sedikit.....ya mungkin kau juga tahu sendiri bagaimana
berada di posisi seorag yeoja yang ditinggal menkah. *ahhahahaa Aku di sambut dengan ramah oleh ibunya yang
seperti biasa tersenyum sumringan terhadapku, aku pun menghampirinya dan mulai
menyambut sapaan hangat darinya. Eh ?? apa ini ?? ibunya menggendong bayi
sekitar 2 bulan sepertinya itu berjenis kelamin laki-laki. Aigoo !! kau tahu bayi
itu sangat lucu sekali, tahu sendiri kan aku sangat suka anak kecil apalagi yang
sangat lucu seperti bayi laki-laki itu.
Aku melihat seseorang
dari arah dalam rumah sepetinya dia perempuan tentu saja lebih tua dari ku,
wanita yang terlihat tangguh dengan kacamata berbingkai merah maroon dan terasa
tidak terlalau ramah, kau tahu apa ini hanya perasaan ku ?? *ahh sudahlah. Aku
tahu itu adalah istrinya setelah melihat undangan mereka yang berwarna soft
orange yang aku terima 7 bulan yang lalu dari ibuku, memanpangkan foto
prawedding mereka berdua. Bagaimana tidak aku langsung mengenali wanita itu.
sepertinya dia terlihat buru-buru kerena memakai pakaian Kantoran. Dan kau tahu
apa itu artinya dia bekerja sebuah kantor. Aku tersenyum ramah padanya ketika berbalik
setelah berpamitan dengan ibu my Ex dan mengatakan “mamah berangat duluya nak
jangan nakal sama nenek” ucapnya pada bayi laki laki itu. Omo !! rupanya banyak
surprice hari ini jadi bayi itu anaknya. Tanpa aku susah payah bertanya pun aku
langsung mendapatkan jawaban dari segala pertanyaan yang berkecamuk di
pikiranku.
Dan pasti saja bayi
laki-laki terasa sangat familiar dengan ku, sangat kentara terlihat bahwa bayi itu ada
kemiripan dengan ayahnya, tentu saja bagaimana tidak jelas-jelas dia ayahnya. Dan
bodohnya aku baru menyadatinya. Pantas saja aku merasa mengenali bentuk wajah
dan matanya. Sudahlan abaikan tujuanku kesini untuk bertemu sahabatku. Bukan
malah sibuk dengan pikiranku sendiri. Ooh !! sungguh lega akhirnya sahabatku datang
senang rasanya aku biasa cepat keluar dari rumah ini, selang dia duduk di kursi
ruang tamu. Aku mendengar suara yang dulu selalu menyapaku setiap pagi lewat
sambungan telephone, aku benar-benar mengenal suara ini. Gee !! apa yang harus
aku lakukan, aku tahu dia tidak memanggil namaku. Ayo ayo !! bersikaplah
seperti biasa.
Ahahahahah bodoh sekali
rasanya aku mengungkiut kejadian 2 tahun lalu betapa tidak, itu my Ex yang
paling jauh selisih usianya, kami terpaut 7 tahun dan aku memang sangat nyaman
mengenalnya dia dewasa, seorang yang baik dan tahu bagaimana memperlakukanku. Tapi
tidak ketika aku membuat suatu kesalahan yang menututku itu sangat tidak pantas
untuk diperdebatkan mungkin karena aku yang tidak over dengan hubungan kami,
aku tidak pernah mengatur apapun tentang dia dan aku malah risih dia selalu
menghubungiku dan aku tahu dia mengerti itu. Pasti kau bertanya-tanya kesalahan
apa yang aku buat bukan ?? ayolah mengaku saja aku tahu ahahhaa…. dan pati kau
berpikir bagaimana kau bisa tahu pikiran mu ?? tenang saja aku tidak bias
membaca pikian kok ahhahahahhah.
Kami menjalani hubungan
long distance dia di Bandung dan aku ti Tasikmalaya. Aku tahu aku bukan lah
seseorang yang bisa menjalani hubungan long distance mungkin itu sebabnya
kenapa dia selelu saja menghubungiku. dan tiba saatnya diamana dia sedikit
jengkel padaku karena tidak mau pamit ketika pergi jauh. dan aku hanya bepikir
untuk apa pamit, juga tidak pernah merasa peka dengan kelakuannya. Dia mulai
tidak menghubungiku selama 2 minggu. apa kau berpikir dia kejam ?? mungkin kau
berpikir tidak tapi aku, aku yang merasakannya mana boleh dis bersikap seperti
itu terhadapku.
Awalnya minggu pertama
aku baik-baik saja, aku mengerti dia orang yang sibuk karena dia telah bekerja
di salahsatu Rumah Sakit Swasta di Bandung. Dan ake sedikit yayayaya aku
emngeku sekarang “tahan harga”. Kau sudah puas dengan pengakanku ?? . Tapi
minggu selanjutnya aku mulai cemas dan geram karena dia tidak pernah
menghubungiku lagi. Mungkin aku sudah sakit hati dan saat itu aku mulai
menangis. Kau pasti berpikir aku sangat cengang kan ?? percayalah kalian tidak
merasakannya aku yang merasa sakit. Aku mulai menghubunginya tapi dia selalu
saja mengacuhkanku, telephone ku tidak di angkat pesan singkatku pun sepertinya
tidak pernah dia baca, sekalinya dia mengangkat telephone pasti bukan dia yang
mengangkat bahkan aku mendengar perempuan yang mengangkat telephonenya. Memang
banyak perempuan yang ada di rumahnya adik perempuannya, sepupunya dan tentu
saja ibunya.. Tapi sepertinya aku akan
langsung mengenal jika yang mengangkat telephone dariku adalah ke-3 perempuan
itu. Tapi mungkin karena saat itu aku tidak bisa berpikir jernih dan langsung
menyimpulkan suatu kejadian. apa kau sekarang berpikir dia sangat kejam ?? tentu
saja bukan ?? malah begitu kejam dan begitu jahat. saat itu aku ingin sekali
menendangnya, mana boleh dia berbuat seperti itu terhadapku.
Tiba saatnya aku mulai
tidak sabar dengan sikap anak kecilnya yang seenaknya menggantungkanku tanpa
memberikan kabar selama itu. Aku sempat berpikir apa dia sedang balas dendam
karena sikap ku yang terlalu cuek terhadapnya. Omo !! apa pembalasannya harus
seperti ini. Mungkin karena sanking geramnya dan mulai tidak sabar dengan
kelakuan kanak-kanaknya, aku pun mengiriminya sebuah pesan singkat dan rasanya
sekarang aku sudah lupa bagaimana isi dari pesan tersebut aku hanya
mengingat beberapa kalimat saja “sudahlah,
berhenti berbuat seperti ini. Kita sudah sama-sama tahu kekurangan dan
kelebihan masing-masing. Seharusnya kau tidak bersikap seperti anak kecil yang
marah karena tidak di belikan permen. Aku tahu dan pasti kau juga sangat
mengerti keadaanku sekarang, apa kau selalu belajar dari pengalamanmu ?? tidak
bisakan kau memperlakukan seorang wanita denagan lebih baik dan lebih pantas. Bukannya
menelantarkannya selama berhari-hari. Apa kau tidak berpikir. Hah ?? kau itu
sudah dewasa, dan seharusnya aku tidak pantas berkata sepeti ini terhadap mu,
karena orang tuaku selalu mengajarkanku bagaimana bersikap kepada orang yang
lebih tua. Tapi maaf sepertinya kesabaranku sudah habis. Tamat sudah riwayat mu
ketika kau hanya berniat untuk bermain-main, karena aku sepertinya sudah tidak
mau lagi bermain-main denganmu. Kita akhiri saja hubungan ini.” Mungkin
seingatku kurrang lebih seperti itulah pesannya. Apa terlalu panjang ?? *ahh
mungkin hanya perasaanmu saja.
Besoknya pun dia
membalas pesan itu, tapi sepertinya aku tidak mengharapkan balasan itu mungkin
perasaan itu terlanjur sudah terhapus dan dengan mudah terganti menjadi
kebencian. Sebenarnya aku tidak terlalu marah padanya saat itu, mungkin karena
aku sudah melampiaskan kemarahan ku 2 minggu sebeum itu. Dia megajakku bertemu
dan dia berhasil memaksaku karena dia tidak meminta persetujuanku melainkan
datang ke rumahku.
Aku heran apa itu
keberuntungannya atau petaka untukku, aku sedang berada di teras rumah
menyebabkanku mau tak mau harus pergi bersamanya tanpa biasa berbohong. Satu-satunya
orang yang sangat tidak ingin kutemui saat itu adalah dia. Mungkin dia tidak
tahu saat itu aku sedang flu dan tidak enak badan sehingga dia mengajakku
sekidit berputar-putar di keramayan kota. Sampai akhirnya aku tidak bisa
menahan batuk yang terus saja mengelitik tenggorokanku.
Setelah itu aku mulai
benar-benar tidak enak badan batuk, bersin dan ingus yang keluar tidak tertahan
lagi. Sepertinya dia menyadari keadaan ku dan mulai memberhentikan motor
gedenya.
“Apa kau baik-baik
saja??” tanyanya menolah kearah belakang untuk melihatku.
“Apa kau tidak
menyadarinya ?? sejak tadi aku batuk, bersin dan ingus pun sepertinya akan
segera keluar. Untuk apa kau mengajakku malam-malam seperti ini ?? apa kau
ingin sakitku bertambah parah, hah ?? jawabku curcol menunduk membenarkan
hidungku yang gatal.
Dia melalanjutkan
perjalanannya dan mulai berhenti di sebauh café kecil dan sepertinya tidak
terlalu banyak pengunjung setelah kami duluk di bangku dipinggir jendela kaca
besar paling ujung. Malam ini dingin sekali, sungguh sepertinya aku baru kali
ini merasakan hawa malam yang sebegitu menusuknya membuatkau dengan reflex
menyilangkan tangan di depan dada. Kau tahu apa yang pria itu lakukan ?? ini
mirip seperti novel-novel romatic dan drama-drama berganre romantic. Iya dia
membuka jaketnya dan memakaikankya padaku, jaket yag sangat besar, besar
sekali.
“kau mau berlaga
seperti tokoh-tokoh dalam novel, hah ??” aku tahu dia pun mengerti aku tidak
suka diperlakukan seperti itu.
“sudahlah, aku tahu kau
tidak menyukainya, tidak mungkin aku membawa kau pulang, dan membuatmu semakin
parah. Apa aku perlu membeikan obat untukmu ?? bukankah kita akan menyelesaikan
masalah kita, lagipula aku sangat metindukanmu” tersenyum menatapku intens.
Cih, apa maunya ??
jelas-jelas sekarang aku sudah membencinya, memang sekarang dia terlihat
tampan. dan baru kali ini aku melihat dia dengan setelah sesantai itu, memakai
kaos berwarna putih dengan gambar fido-dido, kau tahu cartoon itu ?? denagn
jeans yang tidak terlalu ketat, sepatu resminya juga jaket kulit yang dia
pakaikan kepadaku.
“kau mau mengodaku??”
tanyaku sinis.
Dan kau tahu apa
jawabannya dia tersenyum manis. Kalau aku tidak sedang membencinya mingkin aku
akan mengatakan “tampan sekali kekasihku malam ini” sekarang hanya dalam
minpinya aku mengetakan seperti itu.
Dia pergi memesan minum
dan kau tahu apa yang dia pesan untukku ?? dia memesan susu coklat milo
kesukaan ku. Yayaya aku sedikit mengakui aku tersanjung tapi sepertinya rasa
tersanjung itu telah tertutupi dengan rasa bosanku.
Dia mulai menatapiku
serius setelah menaguk minunmannya.
“Apa kau bercanda untuk
mengakhiri hubungan ini ??” tanyanya
dengan mata intens menatapku.
“Cih, kau pikir pesan
itu main-main ?? kau tahu ?? sebelumya aku tidak pernah mengatakan ingin
mengakhiri hubungan ini. Tapi sepertinya karena kau menggantungkan hubungan ini
selama itu, aku mulai tidak peduli lagi dengan hubungan ini, aku sudah merasa
kesal kepadakmu” kataku menuntut.
“apa kesalahan ku
sefatal itu ?? sampai-sampai kau tidak mau memikirkan ulang keputusanmu??”
“kau tahu ?? sudah
cukup aku menderita selama itu, aku tidak mau mengulang kesalahan yang kedua
kalinya, yang berpotensi kau akan melakukannya lagi dan lagi”
“2 minggu kemarin kau
sibuk mengurus kepindahan ku, dan kau tahu aku pindah kemana ?? tasikmalaya,
aku ingin kita terus bersama, karena aku tahu kau tidakbisa LDR kan ??”
Pernyataan itu berhasil
membuat detak jantungku berubah menjadi aneh dia merelakan pekerjaannya di Badung
untuk pindah ke Tasik agar bisa menemaniku. Aku yakin ekspresiku sekarang tidak
karuan.
“kau tahu ?? aku serus
menjalani hubungan ini, jika sekarang kau sudah beusia 20 tahun secepat aku
akan melamarmu dan melangsungkan pernikahan, apa kau tidak percaya ??” tuturnya
sedikit menaikkan nada bicaranya.
Apa ini ?? dia
benar-benar serius dengan ucapanya dan aku bias melihat dari tatapan matanya
yang begitu menyiratkan kebenaran. Sebenarnya aku sudah malas melanjutkan
cerita ini…. Aku teringat kejadian 2 tahun lalu.
“sebenranya apa alasan
paling kuat mu untuk mengakhiri hubungan ini, tidak bisakan kau memaafkannu dan
kita mulai untuk memperbaiki hubungan ini ??”
Apa katanya ?? tidak
tidak tidak sepertinya kau tidak berminat lagi untuk memperbaiki hubungan ini,
mungkin kebaikanku sudah tertutupi dengan kelakuannya 2 minggu kebelakang.
Aku hanya memilih untuk
diam tidak memperliatkan ekspersi apa pun. Kau tahu ?? aku ingin dia berpikir
untuk memulai hubungan yang lebih serius dan itu tidak dengan ku, umurku saat
itu masih 16 tahun dan masih sangat lama untukku mengatakan kata “Menikah” aku
ingin dia memulai semua itu dengan wanita yang jelas-jelas seumuran dengannya. Dan
aku tahu orang tuanya sudah menginginkan dia untuk menikah. Dan aku tidak mau
egois untuk terus mempertahankan hubungan ini.
Dan sekarang kau tahu
apa buktinya ?? Ya sekarang dia sudah menikah dan jelas-jelas dia sudah punya anak dan hidup
babagia. Sejujurnya aku bukanlah berniat untuk menjadi wanita yang munafik. Sampai
saat ini pun dia tidak pernah tahu alasan sebenarnya kenapa aku memutuskan
untuk megakhiri hubungan kami. Dan aku harap pun dia tidak pernah tahu alasan
ini. Aku hanya mengharapkan dia memaafkanku dan aku berdoa untuk mebahagiaan
aku dan dia. Aku percaya aku akan sesuatu yang sangat special suatu saat nanti J
#sebenarnya ini bukan
sepenuhnya cerita fiksi belaka. Apa kau percaya ini kenyataan ?? aku mengalami
kejadian ini tapi memang banyak yang aku revisi agar tidak terlalu kaku J
0 komentar:
Posting Komentar