Pages

Selasa, 24 Juli 2012

Architecture To Love

@Apartemant, secret room

Udara sore hari kota Seoul – South Korea yang telah lama aku tidak merasakannya, sekarang menemani keseharianku. Ya, aku baru di kota ini setelah lama kami memutuskan untuk pindah ke Perancis. Appa menyuruhku untuk menuntaskan study disana dan kebetulan Appa baru membeli saham, tentu saja dia harus berkonsentrasi pada saham barunya. Dan tentu saja beliau ingin aku sekalian bekerja di disana tapi aku menolaknya dengan alasan aku akan bersukarela membantu perusahaan beliau yang ada di Perancis. Aku, Amma, Appa memutuskan untuk pindah dan meninggalkan kakak laki-laki ku disini, di kota Seoul. Karena dia harus menuntaskan studynya di Universitas kesayangannya Seoul National University (SNU). Awalnya Amma tidak mau membiarkan kakakku hidup sendiri di kota ini. Tapi aku, Appa dan tentu saja kakakku menyakinkannya. Sampai akhirnya Amma pun menyerah.

6 tahun bukanlah waktu yang singkat untukku hidup di Perancis. Bukannya aku menerima begitu saja ajakan Appa untuk melanjutkan study ku disana. Dan aku bukanlah seorang gadis yang menurut begitu saja kepada titah orang lain, meskipun orang tuaku yang menyuruhku, pasti aku akan memikirkan beribu kali untuk menyetujuinya. Aku sangat berat meninggalkan kota yang sudah 18 tahun menemaniku dan ikut menjadi saksi kisah hidup sebuah keluarga bahagia. Tapi semua itu aku tepiskan begitu saja ketika melihat Appa yang sangat senang sekali dengan saham barunya, sepertinya aku sangat tidak tega menghilangkan raut bahagia Appa hilang begitu saja karena aku tidak mau ikut dengannya ke Perancis, dengan senang hati aku menurutinya, tapi dengan satu syarat jika studyku sudah selesai aku ingin kembali hidup di Korea. Aku kira Appa tidak akan menyepakatinya tapi teryata aku salah Appa tersenyum lebar dan memelukku mengatakan dia setuju dengan rencanaku tapi ternyata seperti biasa Appa tidak semudah itu memberikan persetujuan dia juga membeikan syarat untukku.

Perancis bukanlah negara yang asing bagiku mengingat sudah 3 kali liburan musin panas Appa selalu mengajak kami sekeluaga untuk liburan kenegara ini. Dan untuk melihat perkembangan saham Appa tentunya. Sebelumnya saham itu ditangani oleh adik laki-laki Appa yang sudah menetap disana sejak 20 tahun yang lalu.  École Nationale Supérieure des Beaux-Arts (ENSB-A) sebuah selokah architecture terbaik yang di miliki Perancis di jantung kota Saint-Germain-des-Près, tepat di seberang Sungai Seine dari Louvre Museum. Memang sangat senang nenapaki setiap jejak lulusan-lulusan terbaik seperti Mokhless Al-Hariri, David Clark  Allison dan yang sangat mengagumkan André Émile, dia adalah putra dari arsitek terkemuka Charles André. Dan tentu saja ikut mengukir prestasi menjadi kebanggan tersendiri. Sebenarnya aku tidak terlalu berambisi menjadi seorang Architecture, aku lebih ingin memjadi seorang Desainder , merancang berbagai macam busana dan memiliki perusahaan hasil kreasi sendiri, itu akan sangat menyenangkan, bukan ??. Tapi aku pikir apa salahnya menuruti kata-kata Appa untuk menjadi seorang Architecture karena aku percaya dia lebih tahu apa yang terbaik untuk anaknya.

6 tahun Perancis menemaniku. Dan sekarang aku telah berada di negara kelahiranku Seoul. Pengalaman mendebarkan di Perancis mengajarkanku banyak hal yang sebelumnya tidak ku ketahui, banyak pelajaran yang kudapat di sana. 2 hari yang lalu Appa mengijinkanku untuk terbang dan menetap kembali di Seoul. Sepertinya Amma dan Appa sudah percaya kepada anak bungsunya ini.

Sekarang aku kembali berada di kamar kesayanganku dengan warna lembut mendominasi warna peach, tentu saja warna kesukaanku. Rasanya menjadi hidup kembali merasakan udara sejuk kamar ku. Sejak bangun tidur aku tidak mau beranjak kemanapun hanya di atas tempat tidur merasakan aroma kasur, selimut, bantal dan beberapa boneka pemberian Amma, Appa, dan Ki Oppa.

Ya... Ki Oppa, sepertinya aku malas untuk mengenalkannya tapi mana mungkin aku menjadi adik perempuan yang durhaka karena tidak mau mengenalkan kakak laki-laki satu-satunya. Oke lah, namanya Han Hyun – Ki, seperti yang telah kalian tahu dia kuliah di Seoul National University (SNU) dan memilih Academis College of Business Administration. Entah kenapa dia sangat menyukainya. Tapi yaa itulah dia... mungkin sedikit telah menjadi kakak yang baik, bertanggungjawab, tapi terkadang juga dia terlihat seperti orang yang galak karena kebodohannya yang tidak bisa menempatkan ekspresi wajah pada tempatnya. Tapi aku percaya pasti sangat berutung wanita yang kelak menjadi pendamping hidupnya.

Haaahh ... sungguh aku sangat merindukan saat-saat dimana aku dan kakakku bertengkar karena hal sepele.

“Min-GI ya~, sampai kapan kau akan terus berada di dalam kamar hah !! apa kau mau di twitter menjadi trending topic adik seorang artis terkenal mati kelaparan karena terus terusan berada di dalam kamar ??”. Sahutnya di balik pintu kamarku

“Oppa~ apa yang sedang kau bicarakan, hah !! sudahlah berhenti berkata seperti itu sejak kemarin kata-kata mu tidak berubah. Sudah ku bilang kalau aku lapar aku akan keluar. Lagi pula disini juga banyak makanan Oppa~”. jawabku sontak menghentikan aktivitasku di depan layar laptop dan beralih posisi menjadi terlentang.

“Tapi kau tidak cukup hanya memakan cemilan seperti itu, Min-Gi ya~!! Cepatlah keluar kau mau aku dimarahi Amma atau kau mau aku dobrak pintu ini, hah!!”

Aku tahu pasti dia sedang memasang ekspesi wajah yang sangat jelek.

“Jangan berpikiran macam-macam, aku tahu apa yang kamu pikirkan Min – Gi ya~”

Ommo !! apa setelah aku meninggalkannya dia mulai belajar cara membaca pikiran ?? – batinku

Bagaimana mungkin dia menjadi artis terkenal dan memiliki banyak fans dengan ekspresi wajah yang selalu terlihat aneh.

“Min – Gi ya~ hentikan pikiranmu !! sudah saatnya kau mengakui bahwa aku ini, kakakmu. Telah menjadi artis terkenal dan banyak fans”

Cih !! apa maksudnya ?? – batinku

“Aigoo !! diamlah Oppa~ aku tidak bisa membereskannya dengan benar karena kau terus saja mengoceh. Nanti kalau ini semua sudah beres aku akan segera keluar. Kau harus percaya padaku !!”. sahutku merapihkan beberapa pakaian yang berserakan.

 “Cepatlah, temanku sekarag akan datang ke rumah. Oh iya jangan lupa bereskan ruang tengah !!”
Apa !! apa yang dia katakan ?? aku harus membereskan ruang tengah. Aish kakak macam apa dia menyuruhku seenaknya. Sungguh aku menyesal menceritakannya sebagai kakak yang sedikit baik dan bertanggung jawab. Awas saja aku akan menghapus kata-kata itu dan menggantinya menjadi tidak beradab dan selalu menyiksa adiknya.
=========
Ceklek

Pintu kamarku pun kubuka dengan sukses.

“Ahh.. akhirnya kau keluar juga adikku. Hahahhahah” katanya tengah duduk di kursi ruang tengah dan menonton tv.

“Aish.. apa maumu ?? kenapa kau tertawa seperti orang gila ..” jawabku sinis berjalan menghampiri dan duduk di dekatnya.

“Ya !! mana boleh kau berkata seperti itu kepada kakakmu sendiri” dengan mata membesar dan tangan memujuk kearahku.

“sudahlah Oppa~ aku sedang tidak ingin ribut. Ahh minggir kau !!”. jawabku melemparkan bantal yang ada di kursi ruang tengah

“Ya !! apa mau mu ?? dan sekarang kau mengusirku ?? adik macam apa kau ini ??” pertanyaan yang menuntut.

Sungguh itu ekspresi yang sangat jelek – batinku

“aigoo~ Oppa !! kau tadi bilang aku harus membereskan ruang tengah. kenapa kau malah marah-marah ??” jawabku tak kalah sewot.

“Ahh. Min Gi ya~ mianhae. Aku lupa. Jadi kau sekarang akan membereskan ruang tengah ?? adik yang baik” katanya terlihat senyum kikuk

“diam kau !!”

==============
Kruyukk~~

Tepat setelah ruang tengah beres. Perutku yang tidak beres

“Perutmu ?? kau lapar ??” Ki Oppa~ menghampiri kursi dan duduk di sofa

 “ahh.. sepertinya aku sudah lapar Oppa~. Apa di dapur ada makanan ??” tanyaku dengan senyum memaksa manis.

“sudahlah jangan berlagak manis didepanku. Sana makan tadi aku memasak bubur untukmu, tapi sepertinya sekarang sudah dingin. Kau hanya harus menghangatkannya kembali”. Katanya tanpa memalingkan wajah dari layar televsi.

Aku pun berjalan semangat ke arah dapur. Tidak ku sangka Oppa masih ingat makanan kesukaanku dan dia memasak untukku. Sungguh aku beruntung sekali.

 “Ya !! apa yang kau bawa ?! aigoo, kau ini perempuan Min – Gi ya~. Kenapa tidak kau masukan kedalam mangkuk saja tanpa harus membawa pancinya kesini ...” katanya kaget dan sedikit membentak

“tenang saja Oppa aku akan menghabiskannya, Percayalah padaku... pasti kau takut aku tidak akan menghabiskannya bukan ??”

“ahh.. terserah kau saja”.

Televisi sedang menayang kan sebuah acara reality show yang cukup terkenal di Korea. Aku melihat Seung Gi Oppa dan Hoo dong Ajjushi sedang tertawa terpingkal-pigkal. Tepat setelah aku menghabiskan sendok terakhir.

“Oppa tidak bekerja hari in ....”

Tepat sebelum aku mengakhiri kalimatku handphone Oppa berdering.

“Yobseyo ??”

Aku melirik Oppa yang sedang menerima telaphone. Dia sedang menerima telephone dari siapa ?? mengapa menjauh seperti itu ?? ahh sudahlah. Apa peduliku ??

--------

“ahh. Ne ne” kembali berjalan kearah sofa ruang tengah

Kata terakhir yang aku dengar dari percakapanya sebelum dia menutup sambungan.

“Nuguya ??” tanyaku tanpa mengalihkan tatapan dari layar TV.

“Teman lamaku. Sekarang sedang di depan gedung apartement kita”

Aku hanya mengangguk dengan mulut membemtuk huruf O

“ahh ternyata benar kau menghabiskan bubur buatanku... apa sekarang kau sudah bisa membuatnya ??” tanyanya melirik ku yang sedang merapihkan bekas makanku.

“heheeheeh. Amma belum menhajariku membuat bubur Oppa~ “

“ahh bagaimana kau ini ?? seharusnya kau sudah mahir kalau hanya untuk membuat makanan yang seperti ini, kau kan perempuan Min – Gi ya~”

“Tapi Oppa~ ak..........”

Teeeet..

Suara intercom tanda bawa ada tamu

“biar aku saja yang buka” katanya setelah setengah kaki ku beranjak untuk berdiri
“ah ne..” kataku kembali duduk dan meraih remote.

 --------

“hahhahahha kau ini bisa saja. Bagaimana kemajuan perusahanmu ?? ahh apa kau sekarang sudah mempunyai kekasih ?? sebentar sebentar aku akan membawakan dulu minum lebih baik sekarang kau duduk saja dulu”

Oppa memang kalau ada teman lama datang. Pasti dia selalu saja merecocoki nya dengan banyak pertanyaan.

“ahh annyeoung haseyo” katanya membungkuk dengan senyum ramah.

Laki-laki tinggi sepataran dengan Oppa ku dengan kemeja kotak-kotak warna orange soft dengan kancing yang terbuka sempurna dan kaos berwarna abu, jeans biru yang tidak terlalu ketat. Sebentar sepertinya aku mengenalinya. Nuguya ?? nugu ?? Ommona~ !! waegeure ?? jadi ini temannya.

“ahh annyeoung” sapaku tak kalah ramah dan harus aku akui ini bukan kebiasaanku – sedikit gugup –

“apa aku tidak salah ?? kau Lee Jin – Ki ssi ??” kataku memastikan

“aigoo~ kau mengenaliku, Han Min Gi-ssi ?? wahh sepertinya sekarang kau sudah besar ?? bagaimana kuliah mu ??” dia duduk menghampiri ku dikursi ruang tengah

Ahh!! Nan ottokhae ?? bahkan aku belum mandi dan jam berapa sekarang ?? Refleksku langsung beralih menatap jam besar di atas televisi 21 inchi itu. Ommona?! Jam 3 sore dan aku belum mandi. Gadis macam apa aku ini ??

“ahh kau mengenaliku juga ?? semuanya berjalan dengan lancar dan baik-baik saja” kataku sedikit bingung memilih kata-kata

“hmm syukurlah kalau begitu. Kapan kau sampai di korea ?? rupanya lama tidak bertemu kau semakin dewasa dan cantik tentunya”. Katanya tesenyum menggoda.

“heheh.... kamsahamnida. 2 hari yang lalu aku sampai disini” jawabku sedikit risih dan membetulkan posisi duduk.

“ahh tidak usah menggunakan bahasa formal denganku biasa saja. Arra ?” katanya menenagkan

“sepertinya kalian sudah akrab. Syukurlah kalau bagitu. Memang dimana kalian kenal ??” kata Oppa menaruh minuman di atas meja.

“eee... aku ke kamar dulu yaa. Sepertinya ada yang aku lupakan” kataku sedikit terburu-buru dan membuat kedua namja itu sontak melihat heran ke arah ku.

Aku pun berjalan sedikit lari kearah kamar. mengahempaskan tubuhku ke kasur. otte ?? otte ?? dia datang ?? nan Ottokhae ?? kenapa Oppa tidak memberi tahu siapa yang akan datang ?? ahh apa pedulinya.

Beep... beep...

Dering Iphoneku sontak mengagetkanku, menit selanjutnya aku langsung mencari arah dimana handphone ku berdering.

Pesan masuk

To : Han Min – Gi

Annyeoung oenni^^. bagaimana kabarmu ??  mengapa tiba di korea tidak memberitahuku ?? kau jahat sekali. aku itu sangat merindukanmu. 2 hari kemarin handphone mu tidak bisa dihubungi. acara televisi selalu saja memberitakan Hyun – Ki Oppa~ menjemputmu di bandara.membuatku iri saja padamu. Kapan kau akan ke apartement ku ?? 6 tahun kita tidak bertemu oenni. apa kau tidak merindukan dongsaengmu yang cantik ini, hah ??

aku membaca pesan sigkat itu dengan terseyum, dasar dia sudah 6 tahun aku meningglkannya tetap saja kelakuannya seperti anak kecil.

From : Han Min – Gi

Annyeoung dongsaeng~ah. Nan gwencana. bagaimana dengan kabarmu ?? Mianhae Jin – Ah ya~ aku terlalu rindu dengan kamarku, jadi aku lupa tidak menghubunginu. kekekekeek~. Ommo !! benarkah ?? acara televisi memberitakan hal seperti itu ??.Ttentu saja Ah ya~ nan jongmal bogoshipo:*. bagaimana kalau sore ini kau menemaniku ke cafe. sungguh !! aku sangat merindukan Coffee khas Korea. Tentu saja kau pasti mau menemaniku. aku tunggu di cafe tempat kita menghabiskan waktu. sampai jumpa dongsaeng~ah J

==========

ku ikat rambut coklatku dengan pita berwana ungu tanpa menyisakan ekor dan merapikan poni yang sudah mulai panjang. blouse bergaris besar berwarna hijau dan merah maroon kucel tanpa tangan, cardigan merah maroon panjang, legging hitam, sepatu kets, tas kulit bermerek Gucci berwarna coklat dan tidak lupa acsesoris kalung panjang sedada berbandul owl. aku rasa ini cukup untuk pergi keluar minum coffe.

“selamat sore”

pelayan itu menyapaku dengan ramah, ketika aku telah sampai di cafe dan membuka pintu. sepertinya tidak terlalu tua, aku menebak usianya sekitar 33 tahun, cukup cantik. aku tahu pasti pakaian yang sedang dia kenakan adalah seragam kebangsaan cafe ini terlihat dari semua pelayannya memakai pakaina yang sama dengan wanita itu.

“ahh selamat sore” sapaku tak kalah ramah.

sepertinya semua tatanan meja dan ursi berubah, tidak ada posisi meja dan kursi yang dulu selalu ku tempati. Aku memilih meja paling ujung dekat jendela besar yang menghadap ke taman belakang cafe ini, memamerkan beberapa meja dan kursi yang tersusun rapi di halaman belakang. tentu saja setelah 6 tahun aku meninggalkan korea cafe ini banyak sekali berubah desain interiornya, tatanan mejanya, dan juga tentu saja seragam yang mereka kenakan, terlihat kontras sangat berbeda dan lebih modis, dan memang lebih banyak memiliki kemajuan. dan aku menyukai ini semua memang terlihat lebih nyaman dan bersahabat juga pasti yang datang ke cafe ini akan betah dan ingin berlama-lama.

apa mungkin semua ini berubah karena pemiliknya juga berubah ?? – batinku

“selamat sore, nona ?? apa ada yang bisa saya bantu ??” tepat suara itu membuyarkan lamunanku jauh ke luar sana.

“aku sedang menunggu seorang tema........”

asal suara itu mengagetkanku dan membuatku sedirit lupa dengan apa yang akan aku katakan.

#TBC
ahh sunguh ini ff yang sangat jelek :”(
akau tahu itu ini ff pertama ku. dasar maksa banget yah L
mian kalo aku tidak terlalu bisa menuangkan kata-kata yang pas ini semua masih dalam tahap belajar, semoga semua yang membaca ini mengerti.
kalo pembaca ingin berkomentar, langsing saja klik comment dan tinggaklan beberapa pesan singkat maupun panjang untukku dan tentunya yang membangun okeh J
kapan-kapan kalau ada waktu dan tenaga, aku akan mempost beberapa fact dari beberapa dari main castnya, biar pembaca ada gambaran untuk membayangkannya.
terima kasih sudah mau membacanya J

4 komentar:

nevi_ungu_za mengatakan...

annyeonghaseyo han min-gi *bow brg kyu*
chukkae. ff pertamamu bikin aku penasaran. *prok prok prok* ^^

hey ini keren loh. perancis mameeen. kau riset yah? keren euy. aku mah males riset2an gitu teh. *authorpemalas*

alur ceritanya menarik dhei. itu yg di cafe yesung yak? *so tau*

tapi tapi.. susunan katanya coba diatur lagi. kayak gini nih yg ini : " Aku kira Appa tidak akan menyepakatinya tapi teryata aku salah Appa tersenyum lebar dan memelukku mengatakan dia setuju dengan rencanaku tapi ternyata seperti biasa Appa tidak semudah itu memberikan persetujuan dia juga membeikan syarat untukku."

jadi gini "Aku kira Appa tidak akan menyepakatinya, tapi teryata aku salah. Dengan senyumnya yang lebar, Appa memelukku dan mengatakan bahwa dia setuju dengan rencanaku. Tapi seperti biasa, Appa tidak semudah itu memberikan persetujuannya. Dia juga memberikan syarat untukku."

gmn? lebih enak apa engga? ah ini menurut aku aja sih dhei. hehe.penggunaan tanda bacanya diperbaiki lagi. titik komanya digunakan dengan tepat. okey

trus kayaknya "Amma" mending diganti jadi "eomma" deh. iya ga? atau kau lebih enak Amma? aku kembalikan pada penulis saja. okey.

oh iya asa aneh nama namja Hyun-ki. soalnya di blognya kyumi ada jg nama hyunki tapi yeoja. hehe. gpp ketang. :D

udah ah kepanjangan ini. intinya aku nunggu kelanjutannya. arachi??

oh iya. baca juga ff2ku ya. nanti aku kasih tau alamatnya. hehe

gomaweo :*

dhea mengatakan...

annyeoung Oenni:*
benarkah ?? bikin penasaran ?! ommona ...

hehehhe :) beneran keren ?? aku ga nyangka Oenni *jadi terharu*
iya iya :))
sebelumnya aku galau dulu masalah latar nya mau dimana. tapinya kau mau yang Seoul - Sun Francisco, tapi ternyata disitu ga ada univ. yang bagus terus ga ada academis architecture.
tapi ternyata setelah kau nyari tahu lagi ada yang cocok, tadinya juga mau paris tapi aku asa ga enakeun. heheheheh

Onni juga harus lebih semangat dong buat nyari tahu alur seritanya, demi kesuksesan^^ kekek~

alhamdulillah kalo alurnya suka, kayanya ga bakalan ada yesung deh. ahahahah *mianhae yobbo ya~*
aku juga lagi muter otak buat bikin alurnya lebih ngefeel.

ohh iya iya tengkyu sekaleeeee:*
aku emang selalu kesusaha nentuin tanda baca apalagi titik sama koma, kurang bisa nempatin. *tengkyu sarannya*
itu emnag iya makin enakeun bacanya :))

ohh iya aku lupa kalo ibu tuh Oemma, malah sok tau nulisnya Amma. heheheh *baru permulaan*
iya Oemma juga enak ko nanati aku ganti dehh ...

kalo masalah nama ...
enggg *mikir*
itu tiba-tiba dateng sendiri dan langsung aja aku pake namanya heheheheh...

hehehehhehe .....
aku ga janji deh part selanjutnya mau gimana ya di usahain secepatnya, maklum lah kelas 12 hrus rajin belaja. heheheheh

iya aku minta alamat blognya ...

jongmal gomawoyo Oenni:*

nevi_ungu_za mengatakan...

*bingung ngoment apa lagi*
meskipun kelas 3 masih bisa nulis kok. haha *ngajarin ga bener*
tugas2 di kelas 3 mah lebih ringan dhei. tinggal kitanya aja pinter ngebagi waktu. hehe

untuk blogku, kau bisa kunjungi hyunachoi.blogspot.com

nah jangan dulu baca cerita2nya yah. lagi direvisi. hehe. tunggu saja. okey.

dan untuk alur cerita ini, mending sama authornya langsung. dia yg lebih tau. ahihiw. :D

dhea mengatakan...

aheheheheheh ...
ga juga ahahh... sekalinya dikasih tugas numpuk dan ngabisin banyak waktu. huhuhu

jadi site blognya yang mana nihh ?? ko beda sama yang di sms ??

Posting Komentar

Selasa, 24 Juli 2012

Architecture To Love

@Apartemant, secret room

Udara sore hari kota Seoul – South Korea yang telah lama aku tidak merasakannya, sekarang menemani keseharianku. Ya, aku baru di kota ini setelah lama kami memutuskan untuk pindah ke Perancis. Appa menyuruhku untuk menuntaskan study disana dan kebetulan Appa baru membeli saham, tentu saja dia harus berkonsentrasi pada saham barunya. Dan tentu saja beliau ingin aku sekalian bekerja di disana tapi aku menolaknya dengan alasan aku akan bersukarela membantu perusahaan beliau yang ada di Perancis. Aku, Amma, Appa memutuskan untuk pindah dan meninggalkan kakak laki-laki ku disini, di kota Seoul. Karena dia harus menuntaskan studynya di Universitas kesayangannya Seoul National University (SNU). Awalnya Amma tidak mau membiarkan kakakku hidup sendiri di kota ini. Tapi aku, Appa dan tentu saja kakakku menyakinkannya. Sampai akhirnya Amma pun menyerah.

6 tahun bukanlah waktu yang singkat untukku hidup di Perancis. Bukannya aku menerima begitu saja ajakan Appa untuk melanjutkan study ku disana. Dan aku bukanlah seorang gadis yang menurut begitu saja kepada titah orang lain, meskipun orang tuaku yang menyuruhku, pasti aku akan memikirkan beribu kali untuk menyetujuinya. Aku sangat berat meninggalkan kota yang sudah 18 tahun menemaniku dan ikut menjadi saksi kisah hidup sebuah keluarga bahagia. Tapi semua itu aku tepiskan begitu saja ketika melihat Appa yang sangat senang sekali dengan saham barunya, sepertinya aku sangat tidak tega menghilangkan raut bahagia Appa hilang begitu saja karena aku tidak mau ikut dengannya ke Perancis, dengan senang hati aku menurutinya, tapi dengan satu syarat jika studyku sudah selesai aku ingin kembali hidup di Korea. Aku kira Appa tidak akan menyepakatinya tapi teryata aku salah Appa tersenyum lebar dan memelukku mengatakan dia setuju dengan rencanaku tapi ternyata seperti biasa Appa tidak semudah itu memberikan persetujuan dia juga membeikan syarat untukku.

Perancis bukanlah negara yang asing bagiku mengingat sudah 3 kali liburan musin panas Appa selalu mengajak kami sekeluaga untuk liburan kenegara ini. Dan untuk melihat perkembangan saham Appa tentunya. Sebelumnya saham itu ditangani oleh adik laki-laki Appa yang sudah menetap disana sejak 20 tahun yang lalu.  École Nationale Supérieure des Beaux-Arts (ENSB-A) sebuah selokah architecture terbaik yang di miliki Perancis di jantung kota Saint-Germain-des-Près, tepat di seberang Sungai Seine dari Louvre Museum. Memang sangat senang nenapaki setiap jejak lulusan-lulusan terbaik seperti Mokhless Al-Hariri, David Clark  Allison dan yang sangat mengagumkan André Émile, dia adalah putra dari arsitek terkemuka Charles André. Dan tentu saja ikut mengukir prestasi menjadi kebanggan tersendiri. Sebenarnya aku tidak terlalu berambisi menjadi seorang Architecture, aku lebih ingin memjadi seorang Desainder , merancang berbagai macam busana dan memiliki perusahaan hasil kreasi sendiri, itu akan sangat menyenangkan, bukan ??. Tapi aku pikir apa salahnya menuruti kata-kata Appa untuk menjadi seorang Architecture karena aku percaya dia lebih tahu apa yang terbaik untuk anaknya.

6 tahun Perancis menemaniku. Dan sekarang aku telah berada di negara kelahiranku Seoul. Pengalaman mendebarkan di Perancis mengajarkanku banyak hal yang sebelumnya tidak ku ketahui, banyak pelajaran yang kudapat di sana. 2 hari yang lalu Appa mengijinkanku untuk terbang dan menetap kembali di Seoul. Sepertinya Amma dan Appa sudah percaya kepada anak bungsunya ini.

Sekarang aku kembali berada di kamar kesayanganku dengan warna lembut mendominasi warna peach, tentu saja warna kesukaanku. Rasanya menjadi hidup kembali merasakan udara sejuk kamar ku. Sejak bangun tidur aku tidak mau beranjak kemanapun hanya di atas tempat tidur merasakan aroma kasur, selimut, bantal dan beberapa boneka pemberian Amma, Appa, dan Ki Oppa.

Ya... Ki Oppa, sepertinya aku malas untuk mengenalkannya tapi mana mungkin aku menjadi adik perempuan yang durhaka karena tidak mau mengenalkan kakak laki-laki satu-satunya. Oke lah, namanya Han Hyun – Ki, seperti yang telah kalian tahu dia kuliah di Seoul National University (SNU) dan memilih Academis College of Business Administration. Entah kenapa dia sangat menyukainya. Tapi yaa itulah dia... mungkin sedikit telah menjadi kakak yang baik, bertanggungjawab, tapi terkadang juga dia terlihat seperti orang yang galak karena kebodohannya yang tidak bisa menempatkan ekspresi wajah pada tempatnya. Tapi aku percaya pasti sangat berutung wanita yang kelak menjadi pendamping hidupnya.

Haaahh ... sungguh aku sangat merindukan saat-saat dimana aku dan kakakku bertengkar karena hal sepele.

“Min-GI ya~, sampai kapan kau akan terus berada di dalam kamar hah !! apa kau mau di twitter menjadi trending topic adik seorang artis terkenal mati kelaparan karena terus terusan berada di dalam kamar ??”. Sahutnya di balik pintu kamarku

“Oppa~ apa yang sedang kau bicarakan, hah !! sudahlah berhenti berkata seperti itu sejak kemarin kata-kata mu tidak berubah. Sudah ku bilang kalau aku lapar aku akan keluar. Lagi pula disini juga banyak makanan Oppa~”. jawabku sontak menghentikan aktivitasku di depan layar laptop dan beralih posisi menjadi terlentang.

“Tapi kau tidak cukup hanya memakan cemilan seperti itu, Min-Gi ya~!! Cepatlah keluar kau mau aku dimarahi Amma atau kau mau aku dobrak pintu ini, hah!!”

Aku tahu pasti dia sedang memasang ekspesi wajah yang sangat jelek.

“Jangan berpikiran macam-macam, aku tahu apa yang kamu pikirkan Min – Gi ya~”

Ommo !! apa setelah aku meninggalkannya dia mulai belajar cara membaca pikiran ?? – batinku

Bagaimana mungkin dia menjadi artis terkenal dan memiliki banyak fans dengan ekspresi wajah yang selalu terlihat aneh.

“Min – Gi ya~ hentikan pikiranmu !! sudah saatnya kau mengakui bahwa aku ini, kakakmu. Telah menjadi artis terkenal dan banyak fans”

Cih !! apa maksudnya ?? – batinku

“Aigoo !! diamlah Oppa~ aku tidak bisa membereskannya dengan benar karena kau terus saja mengoceh. Nanti kalau ini semua sudah beres aku akan segera keluar. Kau harus percaya padaku !!”. sahutku merapihkan beberapa pakaian yang berserakan.

 “Cepatlah, temanku sekarag akan datang ke rumah. Oh iya jangan lupa bereskan ruang tengah !!”
Apa !! apa yang dia katakan ?? aku harus membereskan ruang tengah. Aish kakak macam apa dia menyuruhku seenaknya. Sungguh aku menyesal menceritakannya sebagai kakak yang sedikit baik dan bertanggung jawab. Awas saja aku akan menghapus kata-kata itu dan menggantinya menjadi tidak beradab dan selalu menyiksa adiknya.
=========
Ceklek

Pintu kamarku pun kubuka dengan sukses.

“Ahh.. akhirnya kau keluar juga adikku. Hahahhahah” katanya tengah duduk di kursi ruang tengah dan menonton tv.

“Aish.. apa maumu ?? kenapa kau tertawa seperti orang gila ..” jawabku sinis berjalan menghampiri dan duduk di dekatnya.

“Ya !! mana boleh kau berkata seperti itu kepada kakakmu sendiri” dengan mata membesar dan tangan memujuk kearahku.

“sudahlah Oppa~ aku sedang tidak ingin ribut. Ahh minggir kau !!”. jawabku melemparkan bantal yang ada di kursi ruang tengah

“Ya !! apa mau mu ?? dan sekarang kau mengusirku ?? adik macam apa kau ini ??” pertanyaan yang menuntut.

Sungguh itu ekspresi yang sangat jelek – batinku

“aigoo~ Oppa !! kau tadi bilang aku harus membereskan ruang tengah. kenapa kau malah marah-marah ??” jawabku tak kalah sewot.

“Ahh. Min Gi ya~ mianhae. Aku lupa. Jadi kau sekarang akan membereskan ruang tengah ?? adik yang baik” katanya terlihat senyum kikuk

“diam kau !!”

==============
Kruyukk~~

Tepat setelah ruang tengah beres. Perutku yang tidak beres

“Perutmu ?? kau lapar ??” Ki Oppa~ menghampiri kursi dan duduk di sofa

 “ahh.. sepertinya aku sudah lapar Oppa~. Apa di dapur ada makanan ??” tanyaku dengan senyum memaksa manis.

“sudahlah jangan berlagak manis didepanku. Sana makan tadi aku memasak bubur untukmu, tapi sepertinya sekarang sudah dingin. Kau hanya harus menghangatkannya kembali”. Katanya tanpa memalingkan wajah dari layar televsi.

Aku pun berjalan semangat ke arah dapur. Tidak ku sangka Oppa masih ingat makanan kesukaanku dan dia memasak untukku. Sungguh aku beruntung sekali.

 “Ya !! apa yang kau bawa ?! aigoo, kau ini perempuan Min – Gi ya~. Kenapa tidak kau masukan kedalam mangkuk saja tanpa harus membawa pancinya kesini ...” katanya kaget dan sedikit membentak

“tenang saja Oppa aku akan menghabiskannya, Percayalah padaku... pasti kau takut aku tidak akan menghabiskannya bukan ??”

“ahh.. terserah kau saja”.

Televisi sedang menayang kan sebuah acara reality show yang cukup terkenal di Korea. Aku melihat Seung Gi Oppa dan Hoo dong Ajjushi sedang tertawa terpingkal-pigkal. Tepat setelah aku menghabiskan sendok terakhir.

“Oppa tidak bekerja hari in ....”

Tepat sebelum aku mengakhiri kalimatku handphone Oppa berdering.

“Yobseyo ??”

Aku melirik Oppa yang sedang menerima telaphone. Dia sedang menerima telephone dari siapa ?? mengapa menjauh seperti itu ?? ahh sudahlah. Apa peduliku ??

--------

“ahh. Ne ne” kembali berjalan kearah sofa ruang tengah

Kata terakhir yang aku dengar dari percakapanya sebelum dia menutup sambungan.

“Nuguya ??” tanyaku tanpa mengalihkan tatapan dari layar TV.

“Teman lamaku. Sekarang sedang di depan gedung apartement kita”

Aku hanya mengangguk dengan mulut membemtuk huruf O

“ahh ternyata benar kau menghabiskan bubur buatanku... apa sekarang kau sudah bisa membuatnya ??” tanyanya melirik ku yang sedang merapihkan bekas makanku.

“heheeheeh. Amma belum menhajariku membuat bubur Oppa~ “

“ahh bagaimana kau ini ?? seharusnya kau sudah mahir kalau hanya untuk membuat makanan yang seperti ini, kau kan perempuan Min – Gi ya~”

“Tapi Oppa~ ak..........”

Teeeet..

Suara intercom tanda bawa ada tamu

“biar aku saja yang buka” katanya setelah setengah kaki ku beranjak untuk berdiri
“ah ne..” kataku kembali duduk dan meraih remote.

 --------

“hahhahahha kau ini bisa saja. Bagaimana kemajuan perusahanmu ?? ahh apa kau sekarang sudah mempunyai kekasih ?? sebentar sebentar aku akan membawakan dulu minum lebih baik sekarang kau duduk saja dulu”

Oppa memang kalau ada teman lama datang. Pasti dia selalu saja merecocoki nya dengan banyak pertanyaan.

“ahh annyeoung haseyo” katanya membungkuk dengan senyum ramah.

Laki-laki tinggi sepataran dengan Oppa ku dengan kemeja kotak-kotak warna orange soft dengan kancing yang terbuka sempurna dan kaos berwarna abu, jeans biru yang tidak terlalu ketat. Sebentar sepertinya aku mengenalinya. Nuguya ?? nugu ?? Ommona~ !! waegeure ?? jadi ini temannya.

“ahh annyeoung” sapaku tak kalah ramah dan harus aku akui ini bukan kebiasaanku – sedikit gugup –

“apa aku tidak salah ?? kau Lee Jin – Ki ssi ??” kataku memastikan

“aigoo~ kau mengenaliku, Han Min Gi-ssi ?? wahh sepertinya sekarang kau sudah besar ?? bagaimana kuliah mu ??” dia duduk menghampiri ku dikursi ruang tengah

Ahh!! Nan ottokhae ?? bahkan aku belum mandi dan jam berapa sekarang ?? Refleksku langsung beralih menatap jam besar di atas televisi 21 inchi itu. Ommona?! Jam 3 sore dan aku belum mandi. Gadis macam apa aku ini ??

“ahh kau mengenaliku juga ?? semuanya berjalan dengan lancar dan baik-baik saja” kataku sedikit bingung memilih kata-kata

“hmm syukurlah kalau begitu. Kapan kau sampai di korea ?? rupanya lama tidak bertemu kau semakin dewasa dan cantik tentunya”. Katanya tesenyum menggoda.

“heheh.... kamsahamnida. 2 hari yang lalu aku sampai disini” jawabku sedikit risih dan membetulkan posisi duduk.

“ahh tidak usah menggunakan bahasa formal denganku biasa saja. Arra ?” katanya menenagkan

“sepertinya kalian sudah akrab. Syukurlah kalau bagitu. Memang dimana kalian kenal ??” kata Oppa menaruh minuman di atas meja.

“eee... aku ke kamar dulu yaa. Sepertinya ada yang aku lupakan” kataku sedikit terburu-buru dan membuat kedua namja itu sontak melihat heran ke arah ku.

Aku pun berjalan sedikit lari kearah kamar. mengahempaskan tubuhku ke kasur. otte ?? otte ?? dia datang ?? nan Ottokhae ?? kenapa Oppa tidak memberi tahu siapa yang akan datang ?? ahh apa pedulinya.

Beep... beep...

Dering Iphoneku sontak mengagetkanku, menit selanjutnya aku langsung mencari arah dimana handphone ku berdering.

Pesan masuk

To : Han Min – Gi

Annyeoung oenni^^. bagaimana kabarmu ??  mengapa tiba di korea tidak memberitahuku ?? kau jahat sekali. aku itu sangat merindukanmu. 2 hari kemarin handphone mu tidak bisa dihubungi. acara televisi selalu saja memberitakan Hyun – Ki Oppa~ menjemputmu di bandara.membuatku iri saja padamu. Kapan kau akan ke apartement ku ?? 6 tahun kita tidak bertemu oenni. apa kau tidak merindukan dongsaengmu yang cantik ini, hah ??

aku membaca pesan sigkat itu dengan terseyum, dasar dia sudah 6 tahun aku meningglkannya tetap saja kelakuannya seperti anak kecil.

From : Han Min – Gi

Annyeoung dongsaeng~ah. Nan gwencana. bagaimana dengan kabarmu ?? Mianhae Jin – Ah ya~ aku terlalu rindu dengan kamarku, jadi aku lupa tidak menghubunginu. kekekekeek~. Ommo !! benarkah ?? acara televisi memberitakan hal seperti itu ??.Ttentu saja Ah ya~ nan jongmal bogoshipo:*. bagaimana kalau sore ini kau menemaniku ke cafe. sungguh !! aku sangat merindukan Coffee khas Korea. Tentu saja kau pasti mau menemaniku. aku tunggu di cafe tempat kita menghabiskan waktu. sampai jumpa dongsaeng~ah J

==========

ku ikat rambut coklatku dengan pita berwana ungu tanpa menyisakan ekor dan merapikan poni yang sudah mulai panjang. blouse bergaris besar berwarna hijau dan merah maroon kucel tanpa tangan, cardigan merah maroon panjang, legging hitam, sepatu kets, tas kulit bermerek Gucci berwarna coklat dan tidak lupa acsesoris kalung panjang sedada berbandul owl. aku rasa ini cukup untuk pergi keluar minum coffe.

“selamat sore”

pelayan itu menyapaku dengan ramah, ketika aku telah sampai di cafe dan membuka pintu. sepertinya tidak terlalu tua, aku menebak usianya sekitar 33 tahun, cukup cantik. aku tahu pasti pakaian yang sedang dia kenakan adalah seragam kebangsaan cafe ini terlihat dari semua pelayannya memakai pakaina yang sama dengan wanita itu.

“ahh selamat sore” sapaku tak kalah ramah.

sepertinya semua tatanan meja dan ursi berubah, tidak ada posisi meja dan kursi yang dulu selalu ku tempati. Aku memilih meja paling ujung dekat jendela besar yang menghadap ke taman belakang cafe ini, memamerkan beberapa meja dan kursi yang tersusun rapi di halaman belakang. tentu saja setelah 6 tahun aku meninggalkan korea cafe ini banyak sekali berubah desain interiornya, tatanan mejanya, dan juga tentu saja seragam yang mereka kenakan, terlihat kontras sangat berbeda dan lebih modis, dan memang lebih banyak memiliki kemajuan. dan aku menyukai ini semua memang terlihat lebih nyaman dan bersahabat juga pasti yang datang ke cafe ini akan betah dan ingin berlama-lama.

apa mungkin semua ini berubah karena pemiliknya juga berubah ?? – batinku

“selamat sore, nona ?? apa ada yang bisa saya bantu ??” tepat suara itu membuyarkan lamunanku jauh ke luar sana.

“aku sedang menunggu seorang tema........”

asal suara itu mengagetkanku dan membuatku sedirit lupa dengan apa yang akan aku katakan.

#TBC
ahh sunguh ini ff yang sangat jelek :”(
akau tahu itu ini ff pertama ku. dasar maksa banget yah L
mian kalo aku tidak terlalu bisa menuangkan kata-kata yang pas ini semua masih dalam tahap belajar, semoga semua yang membaca ini mengerti.
kalo pembaca ingin berkomentar, langsing saja klik comment dan tinggaklan beberapa pesan singkat maupun panjang untukku dan tentunya yang membangun okeh J
kapan-kapan kalau ada waktu dan tenaga, aku akan mempost beberapa fact dari beberapa dari main castnya, biar pembaca ada gambaran untuk membayangkannya.
terima kasih sudah mau membacanya J

4 komentar:

  1. annyeonghaseyo han min-gi *bow brg kyu*
    chukkae. ff pertamamu bikin aku penasaran. *prok prok prok* ^^

    hey ini keren loh. perancis mameeen. kau riset yah? keren euy. aku mah males riset2an gitu teh. *authorpemalas*

    alur ceritanya menarik dhei. itu yg di cafe yesung yak? *so tau*

    tapi tapi.. susunan katanya coba diatur lagi. kayak gini nih yg ini : " Aku kira Appa tidak akan menyepakatinya tapi teryata aku salah Appa tersenyum lebar dan memelukku mengatakan dia setuju dengan rencanaku tapi ternyata seperti biasa Appa tidak semudah itu memberikan persetujuan dia juga membeikan syarat untukku."

    jadi gini "Aku kira Appa tidak akan menyepakatinya, tapi teryata aku salah. Dengan senyumnya yang lebar, Appa memelukku dan mengatakan bahwa dia setuju dengan rencanaku. Tapi seperti biasa, Appa tidak semudah itu memberikan persetujuannya. Dia juga memberikan syarat untukku."

    gmn? lebih enak apa engga? ah ini menurut aku aja sih dhei. hehe.penggunaan tanda bacanya diperbaiki lagi. titik komanya digunakan dengan tepat. okey

    trus kayaknya "Amma" mending diganti jadi "eomma" deh. iya ga? atau kau lebih enak Amma? aku kembalikan pada penulis saja. okey.

    oh iya asa aneh nama namja Hyun-ki. soalnya di blognya kyumi ada jg nama hyunki tapi yeoja. hehe. gpp ketang. :D

    udah ah kepanjangan ini. intinya aku nunggu kelanjutannya. arachi??

    oh iya. baca juga ff2ku ya. nanti aku kasih tau alamatnya. hehe

    gomaweo :*

    BalasHapus
  2. annyeoung Oenni:*
    benarkah ?? bikin penasaran ?! ommona ...

    hehehhe :) beneran keren ?? aku ga nyangka Oenni *jadi terharu*
    iya iya :))
    sebelumnya aku galau dulu masalah latar nya mau dimana. tapinya kau mau yang Seoul - Sun Francisco, tapi ternyata disitu ga ada univ. yang bagus terus ga ada academis architecture.
    tapi ternyata setelah kau nyari tahu lagi ada yang cocok, tadinya juga mau paris tapi aku asa ga enakeun. heheheheh

    Onni juga harus lebih semangat dong buat nyari tahu alur seritanya, demi kesuksesan^^ kekek~

    alhamdulillah kalo alurnya suka, kayanya ga bakalan ada yesung deh. ahahahah *mianhae yobbo ya~*
    aku juga lagi muter otak buat bikin alurnya lebih ngefeel.

    ohh iya iya tengkyu sekaleeeee:*
    aku emang selalu kesusaha nentuin tanda baca apalagi titik sama koma, kurang bisa nempatin. *tengkyu sarannya*
    itu emnag iya makin enakeun bacanya :))

    ohh iya aku lupa kalo ibu tuh Oemma, malah sok tau nulisnya Amma. heheheh *baru permulaan*
    iya Oemma juga enak ko nanati aku ganti dehh ...

    kalo masalah nama ...
    enggg *mikir*
    itu tiba-tiba dateng sendiri dan langsung aja aku pake namanya heheheheh...

    hehehehhehe .....
    aku ga janji deh part selanjutnya mau gimana ya di usahain secepatnya, maklum lah kelas 12 hrus rajin belaja. heheheheh

    iya aku minta alamat blognya ...

    jongmal gomawoyo Oenni:*

    BalasHapus
  3. *bingung ngoment apa lagi*
    meskipun kelas 3 masih bisa nulis kok. haha *ngajarin ga bener*
    tugas2 di kelas 3 mah lebih ringan dhei. tinggal kitanya aja pinter ngebagi waktu. hehe

    untuk blogku, kau bisa kunjungi hyunachoi.blogspot.com

    nah jangan dulu baca cerita2nya yah. lagi direvisi. hehe. tunggu saja. okey.

    dan untuk alur cerita ini, mending sama authornya langsung. dia yg lebih tau. ahihiw. :D

    BalasHapus
  4. aheheheheheh ...
    ga juga ahahh... sekalinya dikasih tugas numpuk dan ngabisin banyak waktu. huhuhu

    jadi site blognya yang mana nihh ?? ko beda sama yang di sms ??

    BalasHapus