Pages

Selasa, 24 Juli 2012

Like Change


Apa ini telah berakhir ??
Ah mungkin bukan berakhir tapi sejenak beristirahat...
Apa semua ini akan terulang kembali ??
Tentu semua orang pun tidak akan ada yang mengetahui apa ini akan terulang kembali atau malah terhapus begitu saja...
Semua orang pasti mengharapkan sebuah kisah yang indah akan terulag kembali meski dengan embel-embel "suatu saat nanti" atau mungkin tuhan telah menggariskannya dengan cerita yang sangat indah yang tak pernah terpikir sebelumnya.
Aku mencintaimu aku menyayangi semuanya memenag benar apa yang dikatakan kebanyakan orang. aku tak akan pernah bisa berhenti untuk mengagumimu, tidak akan pernah behenti menyayangi dan menciantaimu.
Apapkah ada kata yang sangat tepat selain mengagumi, mencintai dan menyayangi ??
Jika ada, sekalian tolong beritau dia aku sangat merindukannya.
Aku tahu ini bodoh memenag terlalu bodoh, hanya berdiam diri tidak ada yang bisa aku katakan apalagi dilakukan, hanya untuk sekedar menatapmu pun aku tak berani. Memang payah sungguh payah. Tidak seperti orang lain yang bisa mengungkapkan perasaan mereka dengan sedemikian keberanian yang mereka punya.
Jujur memang aku bukanlah orang seperti itu. menurutku berdiam diri itu sudah cukup. apalagi jika aku bisa senyum kepadamu, mungkin itu sebuah kejadian yang sangat luar biasa yang mungkin nanti akan aku alami...
aku adalah seorang yang tak padai merangkai kata-kata untuk mengutarakan perasaan, bukanlah seorang yang pintar menyenangkan hati orang lain, bukanlah seorang gadis yang membuat bangga orang lain. aku tau, mungkin aku juga sedikit bingung dengan sikap dan sifat aku sendiri.
selalu aja tiba-tiba kehilangan kata-kata jika telah berada dihadapanmu. Menjadi terlihat benci mungkin itu karena aku saking tak bisanya mengungkapkan sebuah perasaan.
Aku bodoh dalam soal perasaan aku tua itu
Apa mungkin 16 juni adalah hari terakhir kita bertemu ?? aku tekankan sekali lagi aku tak pernah Berharap kamu membalas perasaan ini. Tapi, mungkin aku hanya mengharapkan kamu menanggil namaku.
Tidak ada kamu disini memenag tidak akan ada yang berubah aku tetap bisa menjalankan aktivitas keseharianku dengan normal, mungkin sekarang dengan sangat normal karena tidak ada lagi sumber yang selalu membuat hatiku terasa was-was dan tentu saja akan ada yang bebeda.


Kyu-Nara FanFiction "tidak ada yang berubah tetapi akan terasa berbeda"
NB : Icha Oenni ..... gapapa ya aku sedikit copy kata-kata akhirnya hehhehehehh

END

Jenuh yang ku rasakan membuatku semakin tak mengerti hidup ini. Terkadang memang aku selalu bertanya. Apa benar tuhan telah merancang skenario indah di masa yang akan datang. Memang terkadang aku meragukannya. Aku masih takut hal buruk akan selalu datang kepada ku, untuk menyakiti semua orang yang terlanjur telah ku sayang. Berpikir, bagaimana jika nanti tuhan mengambil mereka ?? Apa yang harus aku perbuat ??

1 year ago


Aku selalu menunggumu mengatakan sesuatu yang membuat detak jantung itu berdentang aneh. Tapi aku tahu itu hanyalah sebuah harapan abstrak.
aku tak bisa berbuat apapun ketika cinta lain datang mendekat. apa yang sebernya kamu lalukan selama ini sehingga penyesalan yang sekarang kamu rasakan begitu sangat membuatku sakit.
Cinta yang lain atau .....

05.07.12


Sinar matahari datang menerpa wajahku untuk membangunkan sel-sel kulit yang belum sempurna untuk bekerja. menyilaukan pandangan, aku sangat menyukai menjejerkan tanganku di depan muka di bawah terpaan sinar matahari pagi.

Architecture To Love

@Apartemant, secret room

Udara sore hari kota Seoul – South Korea yang telah lama aku tidak merasakannya, sekarang menemani keseharianku. Ya, aku baru di kota ini setelah lama kami memutuskan untuk pindah ke Perancis. Appa menyuruhku untuk menuntaskan study disana dan kebetulan Appa baru membeli saham, tentu saja dia harus berkonsentrasi pada saham barunya. Dan tentu saja beliau ingin aku sekalian bekerja di disana tapi aku menolaknya dengan alasan aku akan bersukarela membantu perusahaan beliau yang ada di Perancis. Aku, Amma, Appa memutuskan untuk pindah dan meninggalkan kakak laki-laki ku disini, di kota Seoul. Karena dia harus menuntaskan studynya di Universitas kesayangannya Seoul National University (SNU). Awalnya Amma tidak mau membiarkan kakakku hidup sendiri di kota ini. Tapi aku, Appa dan tentu saja kakakku menyakinkannya. Sampai akhirnya Amma pun menyerah.

6 tahun bukanlah waktu yang singkat untukku hidup di Perancis. Bukannya aku menerima begitu saja ajakan Appa untuk melanjutkan study ku disana. Dan aku bukanlah seorang gadis yang menurut begitu saja kepada titah orang lain, meskipun orang tuaku yang menyuruhku, pasti aku akan memikirkan beribu kali untuk menyetujuinya. Aku sangat berat meninggalkan kota yang sudah 18 tahun menemaniku dan ikut menjadi saksi kisah hidup sebuah keluarga bahagia. Tapi semua itu aku tepiskan begitu saja ketika melihat Appa yang sangat senang sekali dengan saham barunya, sepertinya aku sangat tidak tega menghilangkan raut bahagia Appa hilang begitu saja karena aku tidak mau ikut dengannya ke Perancis, dengan senang hati aku menurutinya, tapi dengan satu syarat jika studyku sudah selesai aku ingin kembali hidup di Korea. Aku kira Appa tidak akan menyepakatinya tapi teryata aku salah Appa tersenyum lebar dan memelukku mengatakan dia setuju dengan rencanaku tapi ternyata seperti biasa Appa tidak semudah itu memberikan persetujuan dia juga membeikan syarat untukku.

Perancis bukanlah negara yang asing bagiku mengingat sudah 3 kali liburan musin panas Appa selalu mengajak kami sekeluaga untuk liburan kenegara ini. Dan untuk melihat perkembangan saham Appa tentunya. Sebelumnya saham itu ditangani oleh adik laki-laki Appa yang sudah menetap disana sejak 20 tahun yang lalu.  École Nationale Supérieure des Beaux-Arts (ENSB-A) sebuah selokah architecture terbaik yang di miliki Perancis di jantung kota Saint-Germain-des-Près, tepat di seberang Sungai Seine dari Louvre Museum. Memang sangat senang nenapaki setiap jejak lulusan-lulusan terbaik seperti Mokhless Al-Hariri, David Clark  Allison dan yang sangat mengagumkan André Émile, dia adalah putra dari arsitek terkemuka Charles André. Dan tentu saja ikut mengukir prestasi menjadi kebanggan tersendiri. Sebenarnya aku tidak terlalu berambisi menjadi seorang Architecture, aku lebih ingin memjadi seorang Desainder , merancang berbagai macam busana dan memiliki perusahaan hasil kreasi sendiri, itu akan sangat menyenangkan, bukan ??. Tapi aku pikir apa salahnya menuruti kata-kata Appa untuk menjadi seorang Architecture karena aku percaya dia lebih tahu apa yang terbaik untuk anaknya.

6 tahun Perancis menemaniku. Dan sekarang aku telah berada di negara kelahiranku Seoul. Pengalaman mendebarkan di Perancis mengajarkanku banyak hal yang sebelumnya tidak ku ketahui, banyak pelajaran yang kudapat di sana. 2 hari yang lalu Appa mengijinkanku untuk terbang dan menetap kembali di Seoul. Sepertinya Amma dan Appa sudah percaya kepada anak bungsunya ini.

Sekarang aku kembali berada di kamar kesayanganku dengan warna lembut mendominasi warna peach, tentu saja warna kesukaanku. Rasanya menjadi hidup kembali merasakan udara sejuk kamar ku. Sejak bangun tidur aku tidak mau beranjak kemanapun hanya di atas tempat tidur merasakan aroma kasur, selimut, bantal dan beberapa boneka pemberian Amma, Appa, dan Ki Oppa.

Ya... Ki Oppa, sepertinya aku malas untuk mengenalkannya tapi mana mungkin aku menjadi adik perempuan yang durhaka karena tidak mau mengenalkan kakak laki-laki satu-satunya. Oke lah, namanya Han Hyun – Ki, seperti yang telah kalian tahu dia kuliah di Seoul National University (SNU) dan memilih Academis College of Business Administration. Entah kenapa dia sangat menyukainya. Tapi yaa itulah dia... mungkin sedikit telah menjadi kakak yang baik, bertanggungjawab, tapi terkadang juga dia terlihat seperti orang yang galak karena kebodohannya yang tidak bisa menempatkan ekspresi wajah pada tempatnya. Tapi aku percaya pasti sangat berutung wanita yang kelak menjadi pendamping hidupnya.

Haaahh ... sungguh aku sangat merindukan saat-saat dimana aku dan kakakku bertengkar karena hal sepele.

“Min-GI ya~, sampai kapan kau akan terus berada di dalam kamar hah !! apa kau mau di twitter menjadi trending topic adik seorang artis terkenal mati kelaparan karena terus terusan berada di dalam kamar ??”. Sahutnya di balik pintu kamarku

“Oppa~ apa yang sedang kau bicarakan, hah !! sudahlah berhenti berkata seperti itu sejak kemarin kata-kata mu tidak berubah. Sudah ku bilang kalau aku lapar aku akan keluar. Lagi pula disini juga banyak makanan Oppa~”. jawabku sontak menghentikan aktivitasku di depan layar laptop dan beralih posisi menjadi terlentang.

“Tapi kau tidak cukup hanya memakan cemilan seperti itu, Min-Gi ya~!! Cepatlah keluar kau mau aku dimarahi Amma atau kau mau aku dobrak pintu ini, hah!!”

Aku tahu pasti dia sedang memasang ekspesi wajah yang sangat jelek.

“Jangan berpikiran macam-macam, aku tahu apa yang kamu pikirkan Min – Gi ya~”

Ommo !! apa setelah aku meninggalkannya dia mulai belajar cara membaca pikiran ?? – batinku

Bagaimana mungkin dia menjadi artis terkenal dan memiliki banyak fans dengan ekspresi wajah yang selalu terlihat aneh.

“Min – Gi ya~ hentikan pikiranmu !! sudah saatnya kau mengakui bahwa aku ini, kakakmu. Telah menjadi artis terkenal dan banyak fans”

Cih !! apa maksudnya ?? – batinku

“Aigoo !! diamlah Oppa~ aku tidak bisa membereskannya dengan benar karena kau terus saja mengoceh. Nanti kalau ini semua sudah beres aku akan segera keluar. Kau harus percaya padaku !!”. sahutku merapihkan beberapa pakaian yang berserakan.

 “Cepatlah, temanku sekarag akan datang ke rumah. Oh iya jangan lupa bereskan ruang tengah !!”
Apa !! apa yang dia katakan ?? aku harus membereskan ruang tengah. Aish kakak macam apa dia menyuruhku seenaknya. Sungguh aku menyesal menceritakannya sebagai kakak yang sedikit baik dan bertanggung jawab. Awas saja aku akan menghapus kata-kata itu dan menggantinya menjadi tidak beradab dan selalu menyiksa adiknya.
=========
Ceklek

Pintu kamarku pun kubuka dengan sukses.

“Ahh.. akhirnya kau keluar juga adikku. Hahahhahah” katanya tengah duduk di kursi ruang tengah dan menonton tv.

“Aish.. apa maumu ?? kenapa kau tertawa seperti orang gila ..” jawabku sinis berjalan menghampiri dan duduk di dekatnya.

“Ya !! mana boleh kau berkata seperti itu kepada kakakmu sendiri” dengan mata membesar dan tangan memujuk kearahku.

“sudahlah Oppa~ aku sedang tidak ingin ribut. Ahh minggir kau !!”. jawabku melemparkan bantal yang ada di kursi ruang tengah

“Ya !! apa mau mu ?? dan sekarang kau mengusirku ?? adik macam apa kau ini ??” pertanyaan yang menuntut.

Sungguh itu ekspresi yang sangat jelek – batinku

“aigoo~ Oppa !! kau tadi bilang aku harus membereskan ruang tengah. kenapa kau malah marah-marah ??” jawabku tak kalah sewot.

“Ahh. Min Gi ya~ mianhae. Aku lupa. Jadi kau sekarang akan membereskan ruang tengah ?? adik yang baik” katanya terlihat senyum kikuk

“diam kau !!”

==============
Kruyukk~~

Tepat setelah ruang tengah beres. Perutku yang tidak beres

“Perutmu ?? kau lapar ??” Ki Oppa~ menghampiri kursi dan duduk di sofa

 “ahh.. sepertinya aku sudah lapar Oppa~. Apa di dapur ada makanan ??” tanyaku dengan senyum memaksa manis.

“sudahlah jangan berlagak manis didepanku. Sana makan tadi aku memasak bubur untukmu, tapi sepertinya sekarang sudah dingin. Kau hanya harus menghangatkannya kembali”. Katanya tanpa memalingkan wajah dari layar televsi.

Aku pun berjalan semangat ke arah dapur. Tidak ku sangka Oppa masih ingat makanan kesukaanku dan dia memasak untukku. Sungguh aku beruntung sekali.

 “Ya !! apa yang kau bawa ?! aigoo, kau ini perempuan Min – Gi ya~. Kenapa tidak kau masukan kedalam mangkuk saja tanpa harus membawa pancinya kesini ...” katanya kaget dan sedikit membentak

“tenang saja Oppa aku akan menghabiskannya, Percayalah padaku... pasti kau takut aku tidak akan menghabiskannya bukan ??”

“ahh.. terserah kau saja”.

Televisi sedang menayang kan sebuah acara reality show yang cukup terkenal di Korea. Aku melihat Seung Gi Oppa dan Hoo dong Ajjushi sedang tertawa terpingkal-pigkal. Tepat setelah aku menghabiskan sendok terakhir.

“Oppa tidak bekerja hari in ....”

Tepat sebelum aku mengakhiri kalimatku handphone Oppa berdering.

“Yobseyo ??”

Aku melirik Oppa yang sedang menerima telaphone. Dia sedang menerima telephone dari siapa ?? mengapa menjauh seperti itu ?? ahh sudahlah. Apa peduliku ??

--------

“ahh. Ne ne” kembali berjalan kearah sofa ruang tengah

Kata terakhir yang aku dengar dari percakapanya sebelum dia menutup sambungan.

“Nuguya ??” tanyaku tanpa mengalihkan tatapan dari layar TV.

“Teman lamaku. Sekarang sedang di depan gedung apartement kita”

Aku hanya mengangguk dengan mulut membemtuk huruf O

“ahh ternyata benar kau menghabiskan bubur buatanku... apa sekarang kau sudah bisa membuatnya ??” tanyanya melirik ku yang sedang merapihkan bekas makanku.

“heheeheeh. Amma belum menhajariku membuat bubur Oppa~ “

“ahh bagaimana kau ini ?? seharusnya kau sudah mahir kalau hanya untuk membuat makanan yang seperti ini, kau kan perempuan Min – Gi ya~”

“Tapi Oppa~ ak..........”

Teeeet..

Suara intercom tanda bawa ada tamu

“biar aku saja yang buka” katanya setelah setengah kaki ku beranjak untuk berdiri
“ah ne..” kataku kembali duduk dan meraih remote.

 --------

“hahhahahha kau ini bisa saja. Bagaimana kemajuan perusahanmu ?? ahh apa kau sekarang sudah mempunyai kekasih ?? sebentar sebentar aku akan membawakan dulu minum lebih baik sekarang kau duduk saja dulu”

Oppa memang kalau ada teman lama datang. Pasti dia selalu saja merecocoki nya dengan banyak pertanyaan.

“ahh annyeoung haseyo” katanya membungkuk dengan senyum ramah.

Laki-laki tinggi sepataran dengan Oppa ku dengan kemeja kotak-kotak warna orange soft dengan kancing yang terbuka sempurna dan kaos berwarna abu, jeans biru yang tidak terlalu ketat. Sebentar sepertinya aku mengenalinya. Nuguya ?? nugu ?? Ommona~ !! waegeure ?? jadi ini temannya.

“ahh annyeoung” sapaku tak kalah ramah dan harus aku akui ini bukan kebiasaanku – sedikit gugup –

“apa aku tidak salah ?? kau Lee Jin – Ki ssi ??” kataku memastikan

“aigoo~ kau mengenaliku, Han Min Gi-ssi ?? wahh sepertinya sekarang kau sudah besar ?? bagaimana kuliah mu ??” dia duduk menghampiri ku dikursi ruang tengah

Ahh!! Nan ottokhae ?? bahkan aku belum mandi dan jam berapa sekarang ?? Refleksku langsung beralih menatap jam besar di atas televisi 21 inchi itu. Ommona?! Jam 3 sore dan aku belum mandi. Gadis macam apa aku ini ??

“ahh kau mengenaliku juga ?? semuanya berjalan dengan lancar dan baik-baik saja” kataku sedikit bingung memilih kata-kata

“hmm syukurlah kalau begitu. Kapan kau sampai di korea ?? rupanya lama tidak bertemu kau semakin dewasa dan cantik tentunya”. Katanya tesenyum menggoda.

“heheh.... kamsahamnida. 2 hari yang lalu aku sampai disini” jawabku sedikit risih dan membetulkan posisi duduk.

“ahh tidak usah menggunakan bahasa formal denganku biasa saja. Arra ?” katanya menenagkan

“sepertinya kalian sudah akrab. Syukurlah kalau bagitu. Memang dimana kalian kenal ??” kata Oppa menaruh minuman di atas meja.

“eee... aku ke kamar dulu yaa. Sepertinya ada yang aku lupakan” kataku sedikit terburu-buru dan membuat kedua namja itu sontak melihat heran ke arah ku.

Aku pun berjalan sedikit lari kearah kamar. mengahempaskan tubuhku ke kasur. otte ?? otte ?? dia datang ?? nan Ottokhae ?? kenapa Oppa tidak memberi tahu siapa yang akan datang ?? ahh apa pedulinya.

Beep... beep...

Dering Iphoneku sontak mengagetkanku, menit selanjutnya aku langsung mencari arah dimana handphone ku berdering.

Pesan masuk

To : Han Min – Gi

Annyeoung oenni^^. bagaimana kabarmu ??  mengapa tiba di korea tidak memberitahuku ?? kau jahat sekali. aku itu sangat merindukanmu. 2 hari kemarin handphone mu tidak bisa dihubungi. acara televisi selalu saja memberitakan Hyun – Ki Oppa~ menjemputmu di bandara.membuatku iri saja padamu. Kapan kau akan ke apartement ku ?? 6 tahun kita tidak bertemu oenni. apa kau tidak merindukan dongsaengmu yang cantik ini, hah ??

aku membaca pesan sigkat itu dengan terseyum, dasar dia sudah 6 tahun aku meningglkannya tetap saja kelakuannya seperti anak kecil.

From : Han Min – Gi

Annyeoung dongsaeng~ah. Nan gwencana. bagaimana dengan kabarmu ?? Mianhae Jin – Ah ya~ aku terlalu rindu dengan kamarku, jadi aku lupa tidak menghubunginu. kekekekeek~. Ommo !! benarkah ?? acara televisi memberitakan hal seperti itu ??.Ttentu saja Ah ya~ nan jongmal bogoshipo:*. bagaimana kalau sore ini kau menemaniku ke cafe. sungguh !! aku sangat merindukan Coffee khas Korea. Tentu saja kau pasti mau menemaniku. aku tunggu di cafe tempat kita menghabiskan waktu. sampai jumpa dongsaeng~ah J

==========

ku ikat rambut coklatku dengan pita berwana ungu tanpa menyisakan ekor dan merapikan poni yang sudah mulai panjang. blouse bergaris besar berwarna hijau dan merah maroon kucel tanpa tangan, cardigan merah maroon panjang, legging hitam, sepatu kets, tas kulit bermerek Gucci berwarna coklat dan tidak lupa acsesoris kalung panjang sedada berbandul owl. aku rasa ini cukup untuk pergi keluar minum coffe.

“selamat sore”

pelayan itu menyapaku dengan ramah, ketika aku telah sampai di cafe dan membuka pintu. sepertinya tidak terlalu tua, aku menebak usianya sekitar 33 tahun, cukup cantik. aku tahu pasti pakaian yang sedang dia kenakan adalah seragam kebangsaan cafe ini terlihat dari semua pelayannya memakai pakaina yang sama dengan wanita itu.

“ahh selamat sore” sapaku tak kalah ramah.

sepertinya semua tatanan meja dan ursi berubah, tidak ada posisi meja dan kursi yang dulu selalu ku tempati. Aku memilih meja paling ujung dekat jendela besar yang menghadap ke taman belakang cafe ini, memamerkan beberapa meja dan kursi yang tersusun rapi di halaman belakang. tentu saja setelah 6 tahun aku meninggalkan korea cafe ini banyak sekali berubah desain interiornya, tatanan mejanya, dan juga tentu saja seragam yang mereka kenakan, terlihat kontras sangat berbeda dan lebih modis, dan memang lebih banyak memiliki kemajuan. dan aku menyukai ini semua memang terlihat lebih nyaman dan bersahabat juga pasti yang datang ke cafe ini akan betah dan ingin berlama-lama.

apa mungkin semua ini berubah karena pemiliknya juga berubah ?? – batinku

“selamat sore, nona ?? apa ada yang bisa saya bantu ??” tepat suara itu membuyarkan lamunanku jauh ke luar sana.

“aku sedang menunggu seorang tema........”

asal suara itu mengagetkanku dan membuatku sedirit lupa dengan apa yang akan aku katakan.

#TBC
ahh sunguh ini ff yang sangat jelek :”(
akau tahu itu ini ff pertama ku. dasar maksa banget yah L
mian kalo aku tidak terlalu bisa menuangkan kata-kata yang pas ini semua masih dalam tahap belajar, semoga semua yang membaca ini mengerti.
kalo pembaca ingin berkomentar, langsing saja klik comment dan tinggaklan beberapa pesan singkat maupun panjang untukku dan tentunya yang membangun okeh J
kapan-kapan kalau ada waktu dan tenaga, aku akan mempost beberapa fact dari beberapa dari main castnya, biar pembaca ada gambaran untuk membayangkannya.
terima kasih sudah mau membacanya J

Jumat, 06 Juli 2012

take care for me

Jangan pernah mengatakan "tidak ada yang peduli padaku" karena itu sama saja kau tidak menganggap, tidak menghargai atau pun telah menyakiti semua orang yang selalu ada untukmu, selalu memotivasimu, selalu mendoakanmu, selalu ada disaat kau membutuhkan mereka.

#03 crumbly kali twigh

Tangan yang selalu memainkan ujung kepalaku dengan tatapan ramah dan senyuman yang diberikan hanya untukku. Semuanya membuatku berhenti untuk bernafas, memang ini bukan kali pertama, tapi ini pertama kalinya kami bertemu kembali setelah sekian lama kami memutuskan untuk tidak berkomunikasi karena jarak kami yang cukup jauh –Seoul >>Sun Frasisco­­­­­­–. 


Bersabar pun sepertinya sudah sepantasnya aku hadapi. Tapi memang ada yang kontras sangat terlihat berbeda. Dia membawa seorang gadis manis dengan senyuman yang ramah, berambut kucir kuda dengan sweater coklat kelonggaran membuat wajahnya yang di terpa matahari sore semakin terlihat manis. Tidak heran memang jika dia membawa gadis itu. Tidak ada reaksi untuk sesaat. Tapi tangan ku tiba-tiba mengepal dengan sangat kuat ketika mendengar suaranya memperkenalkan gadis itu sebagai tunangannya. 


Sepertinya bumi sejenak berhenti untuk bepurtar. Mimpi itu ternyata terjawab dan bukan hanya bunga tidur semata. Aku mendengarnya dengan telinga ku sendiri, dia mengatakannya dengan sangat tenang, tanpa merasakan beban perasaan yang sekarang tengah ku pikul. Mencoba menguatkan agar dia tidak menyadari kondisi ini, aku pun kembali menyapa gadis itu dengan seulas senyum yang ku rasa cukup untuk mengawali pertemuan kami. Tidak banyak kata keluar dari mulutku, hanya sekedar untuk bertatap tanpa memberikan komentar apa pun, rasanya dibunuh pun pada saat ini, dengan senang hati ku terima. 


- END -

truth ...

sebentar lagi ??
1 minggu ??
ayolah !! nan ottokhae ??

itu berarti aku tidak bisa meliat dia lagi ?? benarkah ??
apa ini hanya mimpi ??

Tuhan aku sangat berharap ini adalah mimpi yang dengan kebaikan hatimu aku akan segera terbangun dari mimpi buruk ini. Dan bisa kembli melihat wajahnya yang membuat hati ku bereaksi aneh.

Aku tahu wajahnya bukanlah wajah teduh yang menentramkan hati ...
dan aku pun belum pernah melihat senyuman yang tulus terpeta di wajahnya untukku ...
prilakunya yang menurut kebanyakan orang sebagai kelakuan yang aneh dan annoying ...

tapi itu semua tidak menurutku
entah kenapa ?? mungkin aku telah di butakan olehnya..
dan tanpa bisa membukanya untuk yang lain
ahh sudahlah ...
apa ini semua salah ??
apa aku salah merasakan perasaan ini ??

sebuah  filosopi dan munkin bayak orang yang tahu bahwa “jika seseorang merasakan perasaan yang sedikit anah kepada lawan jenis atau istilah populernya jatuh cinta itu adalah perasaan fitriah yang dimiliki setiap oang dan harus mengakui bahwa itu adalah anugrah yang tuhan berikan kepada manusia agar saling menyayangi, mengagumi dan mencintai”.

Setahu ku itu lah yang ku ingat dan kenapa aku harus mempertahankannya dan menghargainya. Perasaan lumrah yang selalu di miliki setiap manusia di dunia....

The dark like the angel

Malaikat kecil berhati tulus yang selalu menyadarkan setiap mimpi dalam tidurku.
Malaikat kecil berhati tulus yang melenyapakan kesedihan di setiap mimpi indah itu.
Malaikat kecil berhati tulus yang menemani kesendirian yang menyeramkan.
Malaikat kecil berhati tulus yang menawarkan pundaknya untuk menenangkanku.
Malaikat kecil berhari tulus yang memberikan senyuman dewa yang bisa menyihir.
Malaikat kecil berhati tulus yang memperhatikan setiap tingkah lakuku.
Malaikat kecil berhati tulus yang mengajarkan makna dari kehidupan.
Malaikat kecil berhati tulus yang mendukung kerja kerasku.
Malaikat kecil berhati tulus yang selalu mengerti setiap apa yang aku inginkan.

Tetapi...

Sekarang semuanya telah berbeda tidak ada lagi malaikat kecil berhati tulus dalam hidupku. Bahkan dengan mudahnya terasa lenyap begitu saja. Aku sendiri lupa sejak kapan kami dekat, sejak kapan dia mulai menjauhiku. Ini terasa sangat menyakitkan. Dia memang masih tersenyum tapi itu bukan senyuman dewa yang hanya dia berikan untukku. Tidak akan pernah ada lagi yang menyadarkan setiap bunga tidurku. Tentu hati ini terasa sakit, mungkin dia tidak akan pernah lagi menyadari perubahan sikapku. Sungguh acuh sungguh tidak seperti biasanya. Akankah semuanya kembali seperti semula ??

#02 crumbly kali twigh


Pagi ini hujan tidak turun dengan sempurna. Mungkin hujan ini sudah turun sejak malam tiba. Hanya bersisa tetesan-tetesan air yang jatuh dari genting. Udara yang dingin meggoda ku untuk kembali tidur di kasur yang setiap malam menemaniku terlelap. Dan menimbulkan mimpi-mimpi aneh yang tak begitu aku mengerti maksudnya. Balkon kamar tempatku berada sekarang, selalu ku habiskan sebagian malam sunyi ku di tempat ini untuk melihat bintang-bintang yang memang tak selalu menemani setiap malam.

Mencoba untuk tetap semangat menjalani hidup yang pahit tanpa harus mendambakan warna-warni indah yang selalu menemani ku di hari-hari yang tak berarti.

Dengan senang hati menunggu seseorang yang sejak lama selalu ku nanti kedatangannya. Selalu setia menamani hidupku, yang aku rasa sudah jauh dari kata menyenangkan, mungkin hanya itu yang menguatkan ku untuk tetap hidup pada jalan yang benar.

Pikiran ku melayang seperti pohon berakar kuat, berbatang tinggi, berdahan menjulang tapi beranting rapuh.

Mimpi-mimpi besar yang aku yakini akan terjadi sirna bagitu saja, mungkin jika hanya karna dia tidak akan datang pada waktunya atau juga rasa bahagia itu tidak akan kembali datang. Jika benar takdir tak bisa di elakkan lagi.

merasa menjadi ranting yang paling rapuh dan ....

#to be continue ...

My Ex


Apa yang kau pikirkan ketika berkunjung ke rumah Ex yang sudah menikah ?? apa ??  kau berpikir aku akan menghancurkah rumah tangga mereka ?? Omo !! mana boleh kau berpikir seperti itu, aku bukanlah seorang Ex yang jahat. Mungkin hanya untuk mendoakan agar rumah tangga mereka bahagia selamanya, bukankah aku Ex yang baik dan berbudi. *ahahahahh tegar sekali

Memang semua orang yang mendengar ceritaku selalu mengatakan miris sekali kisahku, mereka mulai tersentuh dan terinspirasi membuat cerita dalam novel. *ahh sudahlah apa yang aku bicarakan Bertemu dengannya bukan lah sesuatu yang membuat hatiku terasa lega tapi tujuanku untuk menamui adik perempuannya karena sudah lama kami tidak bertemu, dia sahabatku sejak aku duduk di Sekolah Dasar. Sudah beberapa kali aku menolak ajakannya tapi aku berpikir jika aku selalu menghindarinya, itu akan berakibat tidak baik untuk persahabatan kami, jadi aku bersikap seperti tidak pernah ada hubungan di antara aku dan my Ex.

Ruang tamu. Dan tentu saja terpampang foto berukuran besar menampakan gambar mereka yang tengah pemotretan prawedding 1 tahun yang lalu, tapi aku mencoba untuk bersikap biasa saja. Meskipun memang sedikit.....ya mungkin kau juga tahu sendiri bagaimana berada di posisi seorag yeoja yang ditinggal menkah. *ahhahahaa  Aku di sambut dengan ramah oleh ibunya yang seperti biasa tersenyum sumringan terhadapku, aku pun menghampirinya dan mulai menyambut sapaan hangat darinya. Eh ?? apa ini ?? ibunya menggendong bayi sekitar 2 bulan sepertinya itu berjenis kelamin laki-laki. Aigoo !! kau tahu bayi itu sangat lucu sekali, tahu sendiri kan aku sangat suka anak kecil apalagi yang sangat lucu seperti bayi laki-laki itu.

Aku melihat seseorang dari arah dalam rumah sepetinya dia perempuan tentu saja lebih tua dari ku, wanita yang terlihat tangguh dengan kacamata berbingkai merah maroon dan terasa tidak terlalau ramah, kau tahu apa ini hanya perasaan ku ?? *ahh sudahlah. Aku tahu itu adalah istrinya setelah melihat undangan mereka yang berwarna soft orange yang aku terima 7 bulan yang lalu dari ibuku, memanpangkan foto prawedding mereka berdua. Bagaimana tidak aku langsung mengenali wanita itu. sepertinya dia terlihat buru-buru kerena memakai pakaian Kantoran. Dan kau tahu apa itu artinya dia bekerja sebuah kantor. Aku tersenyum ramah padanya ketika berbalik setelah berpamitan dengan ibu my Ex dan mengatakan “mamah berangat duluya nak jangan nakal sama nenek” ucapnya pada bayi laki laki itu. Omo !! rupanya banyak surprice hari ini jadi bayi itu anaknya. Tanpa aku susah payah bertanya pun aku langsung mendapatkan jawaban dari segala pertanyaan yang berkecamuk di pikiranku.

Dan pasti saja bayi laki-laki terasa sangat familiar dengan ku,  sangat kentara terlihat bahwa bayi itu ada kemiripan dengan ayahnya, tentu saja bagaimana tidak jelas-jelas dia ayahnya. Dan bodohnya aku baru menyadatinya. Pantas saja aku merasa mengenali bentuk wajah dan matanya. Sudahlan abaikan tujuanku kesini untuk bertemu sahabatku. Bukan malah sibuk dengan pikiranku sendiri. Ooh !! sungguh lega akhirnya sahabatku datang senang rasanya aku biasa cepat keluar dari rumah ini, selang dia duduk di kursi ruang tamu. Aku mendengar suara yang dulu selalu menyapaku setiap pagi lewat sambungan telephone, aku benar-benar mengenal suara ini. Gee !! apa yang harus aku lakukan, aku tahu dia tidak memanggil namaku. Ayo ayo !! bersikaplah seperti biasa.

Ahahahahah bodoh sekali rasanya aku mengungkiut kejadian 2 tahun lalu betapa tidak, itu my Ex yang paling jauh selisih usianya, kami terpaut 7 tahun dan aku memang sangat nyaman mengenalnya dia dewasa, seorang yang baik dan tahu bagaimana memperlakukanku. Tapi tidak ketika aku membuat suatu kesalahan yang menututku itu sangat tidak pantas untuk diperdebatkan mungkin karena aku yang tidak over dengan hubungan kami, aku tidak pernah mengatur apapun tentang dia dan aku malah risih dia selalu menghubungiku dan aku tahu dia mengerti itu. Pasti kau bertanya-tanya kesalahan apa yang aku buat bukan ?? ayolah mengaku saja aku tahu ahahhaa…. dan pati kau berpikir bagaimana kau bisa tahu pikiran mu ?? tenang saja aku tidak bias membaca pikian kok ahhahahahhah.

Kami menjalani hubungan long distance dia di Bandung dan aku ti Tasikmalaya. Aku tahu aku bukan lah seseorang yang bisa menjalani hubungan long distance mungkin itu sebabnya kenapa dia selelu saja menghubungiku. dan tiba saatnya diamana dia sedikit jengkel padaku karena tidak mau pamit ketika pergi jauh. dan aku hanya bepikir untuk apa pamit, juga tidak pernah merasa peka dengan kelakuannya. Dia mulai tidak menghubungiku selama 2 minggu. apa kau berpikir dia kejam ?? mungkin kau berpikir tidak tapi aku, aku yang merasakannya mana boleh dis bersikap seperti itu terhadapku.

Awalnya minggu pertama aku baik-baik saja, aku mengerti dia orang yang sibuk karena dia telah bekerja di salahsatu Rumah Sakit Swasta di Bandung. Dan ake sedikit yayayaya aku emngeku sekarang “tahan harga”. Kau sudah puas dengan pengakanku ?? . Tapi minggu selanjutnya aku mulai cemas dan geram karena dia tidak pernah menghubungiku lagi. Mungkin aku sudah sakit hati dan saat itu aku mulai menangis. Kau pasti berpikir aku sangat cengang kan ?? percayalah kalian tidak merasakannya aku yang merasa sakit. Aku mulai menghubunginya tapi dia selalu saja mengacuhkanku, telephone ku tidak di angkat pesan singkatku pun sepertinya tidak pernah dia baca, sekalinya dia mengangkat telephone pasti bukan dia yang mengangkat bahkan aku mendengar  perempuan yang mengangkat telephonenya. Memang banyak perempuan yang ada di rumahnya adik perempuannya, sepupunya dan tentu saja ibunya..  Tapi sepertinya aku akan langsung mengenal jika yang mengangkat telephone dariku adalah ke-3 perempuan itu. Tapi mungkin karena saat itu aku tidak bisa berpikir jernih dan langsung menyimpulkan suatu kejadian. apa kau sekarang berpikir dia sangat kejam ?? tentu saja bukan ?? malah begitu kejam dan begitu jahat. saat itu aku ingin sekali menendangnya, mana boleh dia berbuat seperti itu terhadapku.

Tiba saatnya aku mulai tidak sabar dengan sikap anak kecilnya yang seenaknya menggantungkanku tanpa memberikan kabar selama itu. Aku sempat berpikir apa dia sedang balas dendam karena sikap ku yang terlalu cuek terhadapnya. Omo !! apa pembalasannya harus seperti ini. Mungkin karena sanking geramnya dan mulai tidak sabar dengan kelakuan kanak-kanaknya, aku pun mengiriminya sebuah pesan singkat dan rasanya sekarang aku sudah lupa bagaimana isi dari pesan tersebut aku hanya mengingat  beberapa kalimat saja “sudahlah, berhenti berbuat seperti ini. Kita sudah sama-sama tahu kekurangan dan kelebihan masing-masing. Seharusnya kau tidak bersikap seperti anak kecil yang marah karena tidak di belikan permen. Aku tahu dan pasti kau juga sangat mengerti keadaanku sekarang, apa kau selalu belajar dari pengalamanmu ?? tidak bisakan kau memperlakukan seorang wanita denagan lebih baik dan lebih pantas. Bukannya menelantarkannya selama berhari-hari. Apa kau tidak berpikir. Hah ?? kau itu sudah dewasa, dan seharusnya aku tidak pantas berkata sepeti ini terhadap mu, karena orang tuaku selalu mengajarkanku bagaimana bersikap kepada orang yang lebih tua. Tapi maaf sepertinya kesabaranku sudah habis. Tamat sudah riwayat mu ketika kau hanya berniat untuk bermain-main, karena aku sepertinya sudah tidak mau lagi bermain-main denganmu. Kita akhiri saja hubungan ini.” Mungkin seingatku kurrang lebih seperti itulah pesannya. Apa terlalu panjang ?? *ahh mungkin hanya perasaanmu saja.

Besoknya pun dia membalas pesan itu, tapi sepertinya aku tidak mengharapkan balasan itu mungkin perasaan itu terlanjur sudah terhapus dan dengan mudah terganti menjadi kebencian. Sebenarnya aku tidak terlalu marah padanya saat itu, mungkin karena aku sudah melampiaskan kemarahan ku 2 minggu sebeum itu. Dia megajakku bertemu dan dia berhasil memaksaku karena dia tidak meminta persetujuanku melainkan datang ke rumahku.

Aku heran apa itu keberuntungannya atau petaka untukku, aku sedang berada di teras rumah menyebabkanku mau tak mau harus pergi bersamanya tanpa biasa berbohong. Satu-satunya orang yang sangat tidak ingin kutemui saat itu adalah dia. Mungkin dia tidak tahu saat itu aku sedang flu dan tidak enak badan sehingga dia mengajakku sekidit berputar-putar di keramayan kota. Sampai akhirnya aku tidak bisa menahan batuk yang terus saja mengelitik tenggorokanku.
Setelah itu aku mulai benar-benar tidak enak badan batuk, bersin dan ingus yang keluar tidak tertahan lagi. Sepertinya dia menyadari keadaan ku dan mulai memberhentikan motor gedenya.

“Apa kau baik-baik saja??” tanyanya menolah kearah belakang untuk melihatku.

“Apa kau tidak menyadarinya ?? sejak tadi aku batuk, bersin dan ingus pun sepertinya akan segera keluar. Untuk apa kau mengajakku malam-malam seperti ini ?? apa kau ingin sakitku bertambah parah, hah ?? jawabku curcol menunduk membenarkan hidungku yang gatal.

Dia melalanjutkan perjalanannya dan mulai berhenti di sebauh café kecil dan sepertinya tidak terlalu banyak pengunjung setelah kami duluk di bangku dipinggir jendela kaca besar paling ujung. Malam ini dingin sekali, sungguh sepertinya aku baru kali ini merasakan hawa malam yang sebegitu menusuknya membuatkau dengan reflex menyilangkan tangan di depan dada. Kau tahu apa yang pria itu lakukan ?? ini mirip seperti novel-novel romatic dan drama-drama berganre romantic. Iya dia membuka jaketnya dan memakaikankya padaku, jaket yag sangat besar, besar sekali.

“kau mau berlaga seperti tokoh-tokoh dalam novel, hah ??” aku tahu dia pun mengerti aku tidak suka diperlakukan seperti itu.

“sudahlah, aku tahu kau tidak menyukainya, tidak mungkin aku membawa kau pulang, dan membuatmu semakin parah. Apa aku perlu membeikan obat untukmu ?? bukankah kita akan menyelesaikan masalah kita, lagipula aku sangat metindukanmu” tersenyum menatapku intens.

Cih, apa maunya ?? jelas-jelas sekarang aku sudah membencinya, memang sekarang dia terlihat tampan. dan baru kali ini aku melihat dia dengan setelah sesantai itu, memakai kaos berwarna putih dengan gambar fido-dido, kau tahu cartoon itu ?? denagn jeans yang tidak terlalu ketat, sepatu resminya juga jaket kulit yang dia pakaikan kepadaku.

“kau mau mengodaku??” tanyaku sinis.

Dan kau tahu apa jawabannya dia tersenyum manis. Kalau aku tidak sedang membencinya mingkin aku akan mengatakan “tampan sekali kekasihku malam ini” sekarang hanya dalam minpinya aku mengetakan seperti itu.
Dia pergi memesan minum dan kau tahu apa yang dia pesan untukku ?? dia memesan susu coklat milo kesukaan ku. Yayaya aku sedikit mengakui aku tersanjung tapi sepertinya rasa tersanjung itu telah tertutupi dengan rasa bosanku.

Dia mulai menatapiku serius setelah menaguk minunmannya.
“Apa kau bercanda untuk mengakhiri hubungan  ini ??” tanyanya dengan mata intens menatapku.

“Cih, kau pikir pesan itu main-main ?? kau tahu ?? sebelumya aku tidak pernah mengatakan ingin mengakhiri hubungan ini. Tapi sepertinya karena kau menggantungkan hubungan ini selama itu, aku mulai tidak peduli lagi dengan hubungan ini, aku sudah merasa kesal kepadakmu” kataku menuntut.

“apa kesalahan ku sefatal itu ?? sampai-sampai kau tidak mau memikirkan ulang keputusanmu??”

“kau tahu ?? sudah cukup aku menderita selama itu, aku tidak mau mengulang kesalahan yang kedua kalinya, yang berpotensi kau akan melakukannya lagi dan lagi”

“2 minggu kemarin kau sibuk mengurus kepindahan ku, dan kau tahu aku pindah kemana ?? tasikmalaya, aku ingin kita terus bersama, karena aku tahu kau tidakbisa LDR kan ??”

Pernyataan itu berhasil membuat detak jantungku berubah menjadi aneh dia merelakan pekerjaannya di Badung untuk pindah ke Tasik agar bisa menemaniku. Aku yakin ekspresiku sekarang tidak karuan.

“kau tahu ?? aku serus menjalani hubungan ini, jika sekarang kau sudah beusia 20 tahun secepat aku akan melamarmu dan melangsungkan pernikahan, apa kau tidak percaya ??” tuturnya sedikit menaikkan nada bicaranya.

Apa ini ?? dia benar-benar serius dengan ucapanya dan aku bias melihat dari tatapan matanya yang begitu menyiratkan kebenaran. Sebenarnya aku sudah malas melanjutkan cerita ini…. Aku teringat kejadian 2 tahun lalu.

“sebenranya apa alasan paling kuat mu untuk mengakhiri hubungan ini, tidak bisakan kau memaafkannu dan kita mulai untuk memperbaiki hubungan ini ??”

Apa katanya ?? tidak tidak tidak sepertinya kau tidak berminat lagi untuk memperbaiki hubungan ini, mungkin kebaikanku sudah tertutupi dengan kelakuannya 2 minggu kebelakang.

Aku hanya memilih untuk diam tidak memperliatkan ekspersi apa pun. Kau tahu ?? aku ingin dia berpikir untuk memulai hubungan yang lebih serius dan itu tidak dengan ku, umurku saat itu masih 16 tahun dan masih sangat lama untukku mengatakan kata “Menikah” aku ingin dia memulai semua itu dengan wanita yang jelas-jelas seumuran dengannya. Dan aku tahu orang tuanya sudah menginginkan dia untuk menikah. Dan aku tidak mau egois untuk terus mempertahankan hubungan ini.

Dan sekarang kau tahu apa buktinya ?? Ya sekarang dia sudah menikah dan  jelas-jelas dia sudah punya anak dan hidup babagia. Sejujurnya aku bukanlah berniat untuk menjadi wanita yang munafik. Sampai saat ini pun dia tidak pernah tahu alasan sebenarnya kenapa aku memutuskan untuk megakhiri hubungan kami. Dan aku harap pun dia tidak pernah tahu alasan ini. Aku hanya mengharapkan dia memaafkanku dan aku berdoa untuk mebahagiaan aku dan dia. Aku percaya aku akan sesuatu yang sangat special suatu saat nanti J

#sebenarnya ini bukan sepenuhnya cerita fiksi belaka. Apa kau percaya ini kenyataan ?? aku mengalami kejadian ini tapi memang banyak yang aku revisi agar tidak terlalu kaku J

Selasa, 24 Juli 2012

Like Change


Apa ini telah berakhir ??
Ah mungkin bukan berakhir tapi sejenak beristirahat...
Apa semua ini akan terulang kembali ??
Tentu semua orang pun tidak akan ada yang mengetahui apa ini akan terulang kembali atau malah terhapus begitu saja...
Semua orang pasti mengharapkan sebuah kisah yang indah akan terulag kembali meski dengan embel-embel "suatu saat nanti" atau mungkin tuhan telah menggariskannya dengan cerita yang sangat indah yang tak pernah terpikir sebelumnya.
Aku mencintaimu aku menyayangi semuanya memenag benar apa yang dikatakan kebanyakan orang. aku tak akan pernah bisa berhenti untuk mengagumimu, tidak akan pernah behenti menyayangi dan menciantaimu.
Apapkah ada kata yang sangat tepat selain mengagumi, mencintai dan menyayangi ??
Jika ada, sekalian tolong beritau dia aku sangat merindukannya.
Aku tahu ini bodoh memenag terlalu bodoh, hanya berdiam diri tidak ada yang bisa aku katakan apalagi dilakukan, hanya untuk sekedar menatapmu pun aku tak berani. Memang payah sungguh payah. Tidak seperti orang lain yang bisa mengungkapkan perasaan mereka dengan sedemikian keberanian yang mereka punya.
Jujur memang aku bukanlah orang seperti itu. menurutku berdiam diri itu sudah cukup. apalagi jika aku bisa senyum kepadamu, mungkin itu sebuah kejadian yang sangat luar biasa yang mungkin nanti akan aku alami...
aku adalah seorang yang tak padai merangkai kata-kata untuk mengutarakan perasaan, bukanlah seorang yang pintar menyenangkan hati orang lain, bukanlah seorang gadis yang membuat bangga orang lain. aku tau, mungkin aku juga sedikit bingung dengan sikap dan sifat aku sendiri.
selalu aja tiba-tiba kehilangan kata-kata jika telah berada dihadapanmu. Menjadi terlihat benci mungkin itu karena aku saking tak bisanya mengungkapkan sebuah perasaan.
Aku bodoh dalam soal perasaan aku tua itu
Apa mungkin 16 juni adalah hari terakhir kita bertemu ?? aku tekankan sekali lagi aku tak pernah Berharap kamu membalas perasaan ini. Tapi, mungkin aku hanya mengharapkan kamu menanggil namaku.
Tidak ada kamu disini memenag tidak akan ada yang berubah aku tetap bisa menjalankan aktivitas keseharianku dengan normal, mungkin sekarang dengan sangat normal karena tidak ada lagi sumber yang selalu membuat hatiku terasa was-was dan tentu saja akan ada yang bebeda.


Kyu-Nara FanFiction "tidak ada yang berubah tetapi akan terasa berbeda"
NB : Icha Oenni ..... gapapa ya aku sedikit copy kata-kata akhirnya hehhehehehh

END

Jenuh yang ku rasakan membuatku semakin tak mengerti hidup ini. Terkadang memang aku selalu bertanya. Apa benar tuhan telah merancang skenario indah di masa yang akan datang. Memang terkadang aku meragukannya. Aku masih takut hal buruk akan selalu datang kepada ku, untuk menyakiti semua orang yang terlanjur telah ku sayang. Berpikir, bagaimana jika nanti tuhan mengambil mereka ?? Apa yang harus aku perbuat ??

1 year ago


Aku selalu menunggumu mengatakan sesuatu yang membuat detak jantung itu berdentang aneh. Tapi aku tahu itu hanyalah sebuah harapan abstrak.
aku tak bisa berbuat apapun ketika cinta lain datang mendekat. apa yang sebernya kamu lalukan selama ini sehingga penyesalan yang sekarang kamu rasakan begitu sangat membuatku sakit.
Cinta yang lain atau .....

05.07.12


Sinar matahari datang menerpa wajahku untuk membangunkan sel-sel kulit yang belum sempurna untuk bekerja. menyilaukan pandangan, aku sangat menyukai menjejerkan tanganku di depan muka di bawah terpaan sinar matahari pagi.

Architecture To Love

@Apartemant, secret room

Udara sore hari kota Seoul – South Korea yang telah lama aku tidak merasakannya, sekarang menemani keseharianku. Ya, aku baru di kota ini setelah lama kami memutuskan untuk pindah ke Perancis. Appa menyuruhku untuk menuntaskan study disana dan kebetulan Appa baru membeli saham, tentu saja dia harus berkonsentrasi pada saham barunya. Dan tentu saja beliau ingin aku sekalian bekerja di disana tapi aku menolaknya dengan alasan aku akan bersukarela membantu perusahaan beliau yang ada di Perancis. Aku, Amma, Appa memutuskan untuk pindah dan meninggalkan kakak laki-laki ku disini, di kota Seoul. Karena dia harus menuntaskan studynya di Universitas kesayangannya Seoul National University (SNU). Awalnya Amma tidak mau membiarkan kakakku hidup sendiri di kota ini. Tapi aku, Appa dan tentu saja kakakku menyakinkannya. Sampai akhirnya Amma pun menyerah.

6 tahun bukanlah waktu yang singkat untukku hidup di Perancis. Bukannya aku menerima begitu saja ajakan Appa untuk melanjutkan study ku disana. Dan aku bukanlah seorang gadis yang menurut begitu saja kepada titah orang lain, meskipun orang tuaku yang menyuruhku, pasti aku akan memikirkan beribu kali untuk menyetujuinya. Aku sangat berat meninggalkan kota yang sudah 18 tahun menemaniku dan ikut menjadi saksi kisah hidup sebuah keluarga bahagia. Tapi semua itu aku tepiskan begitu saja ketika melihat Appa yang sangat senang sekali dengan saham barunya, sepertinya aku sangat tidak tega menghilangkan raut bahagia Appa hilang begitu saja karena aku tidak mau ikut dengannya ke Perancis, dengan senang hati aku menurutinya, tapi dengan satu syarat jika studyku sudah selesai aku ingin kembali hidup di Korea. Aku kira Appa tidak akan menyepakatinya tapi teryata aku salah Appa tersenyum lebar dan memelukku mengatakan dia setuju dengan rencanaku tapi ternyata seperti biasa Appa tidak semudah itu memberikan persetujuan dia juga membeikan syarat untukku.

Perancis bukanlah negara yang asing bagiku mengingat sudah 3 kali liburan musin panas Appa selalu mengajak kami sekeluaga untuk liburan kenegara ini. Dan untuk melihat perkembangan saham Appa tentunya. Sebelumnya saham itu ditangani oleh adik laki-laki Appa yang sudah menetap disana sejak 20 tahun yang lalu.  École Nationale Supérieure des Beaux-Arts (ENSB-A) sebuah selokah architecture terbaik yang di miliki Perancis di jantung kota Saint-Germain-des-Près, tepat di seberang Sungai Seine dari Louvre Museum. Memang sangat senang nenapaki setiap jejak lulusan-lulusan terbaik seperti Mokhless Al-Hariri, David Clark  Allison dan yang sangat mengagumkan André Émile, dia adalah putra dari arsitek terkemuka Charles André. Dan tentu saja ikut mengukir prestasi menjadi kebanggan tersendiri. Sebenarnya aku tidak terlalu berambisi menjadi seorang Architecture, aku lebih ingin memjadi seorang Desainder , merancang berbagai macam busana dan memiliki perusahaan hasil kreasi sendiri, itu akan sangat menyenangkan, bukan ??. Tapi aku pikir apa salahnya menuruti kata-kata Appa untuk menjadi seorang Architecture karena aku percaya dia lebih tahu apa yang terbaik untuk anaknya.

6 tahun Perancis menemaniku. Dan sekarang aku telah berada di negara kelahiranku Seoul. Pengalaman mendebarkan di Perancis mengajarkanku banyak hal yang sebelumnya tidak ku ketahui, banyak pelajaran yang kudapat di sana. 2 hari yang lalu Appa mengijinkanku untuk terbang dan menetap kembali di Seoul. Sepertinya Amma dan Appa sudah percaya kepada anak bungsunya ini.

Sekarang aku kembali berada di kamar kesayanganku dengan warna lembut mendominasi warna peach, tentu saja warna kesukaanku. Rasanya menjadi hidup kembali merasakan udara sejuk kamar ku. Sejak bangun tidur aku tidak mau beranjak kemanapun hanya di atas tempat tidur merasakan aroma kasur, selimut, bantal dan beberapa boneka pemberian Amma, Appa, dan Ki Oppa.

Ya... Ki Oppa, sepertinya aku malas untuk mengenalkannya tapi mana mungkin aku menjadi adik perempuan yang durhaka karena tidak mau mengenalkan kakak laki-laki satu-satunya. Oke lah, namanya Han Hyun – Ki, seperti yang telah kalian tahu dia kuliah di Seoul National University (SNU) dan memilih Academis College of Business Administration. Entah kenapa dia sangat menyukainya. Tapi yaa itulah dia... mungkin sedikit telah menjadi kakak yang baik, bertanggungjawab, tapi terkadang juga dia terlihat seperti orang yang galak karena kebodohannya yang tidak bisa menempatkan ekspresi wajah pada tempatnya. Tapi aku percaya pasti sangat berutung wanita yang kelak menjadi pendamping hidupnya.

Haaahh ... sungguh aku sangat merindukan saat-saat dimana aku dan kakakku bertengkar karena hal sepele.

“Min-GI ya~, sampai kapan kau akan terus berada di dalam kamar hah !! apa kau mau di twitter menjadi trending topic adik seorang artis terkenal mati kelaparan karena terus terusan berada di dalam kamar ??”. Sahutnya di balik pintu kamarku

“Oppa~ apa yang sedang kau bicarakan, hah !! sudahlah berhenti berkata seperti itu sejak kemarin kata-kata mu tidak berubah. Sudah ku bilang kalau aku lapar aku akan keluar. Lagi pula disini juga banyak makanan Oppa~”. jawabku sontak menghentikan aktivitasku di depan layar laptop dan beralih posisi menjadi terlentang.

“Tapi kau tidak cukup hanya memakan cemilan seperti itu, Min-Gi ya~!! Cepatlah keluar kau mau aku dimarahi Amma atau kau mau aku dobrak pintu ini, hah!!”

Aku tahu pasti dia sedang memasang ekspesi wajah yang sangat jelek.

“Jangan berpikiran macam-macam, aku tahu apa yang kamu pikirkan Min – Gi ya~”

Ommo !! apa setelah aku meninggalkannya dia mulai belajar cara membaca pikiran ?? – batinku

Bagaimana mungkin dia menjadi artis terkenal dan memiliki banyak fans dengan ekspresi wajah yang selalu terlihat aneh.

“Min – Gi ya~ hentikan pikiranmu !! sudah saatnya kau mengakui bahwa aku ini, kakakmu. Telah menjadi artis terkenal dan banyak fans”

Cih !! apa maksudnya ?? – batinku

“Aigoo !! diamlah Oppa~ aku tidak bisa membereskannya dengan benar karena kau terus saja mengoceh. Nanti kalau ini semua sudah beres aku akan segera keluar. Kau harus percaya padaku !!”. sahutku merapihkan beberapa pakaian yang berserakan.

 “Cepatlah, temanku sekarag akan datang ke rumah. Oh iya jangan lupa bereskan ruang tengah !!”
Apa !! apa yang dia katakan ?? aku harus membereskan ruang tengah. Aish kakak macam apa dia menyuruhku seenaknya. Sungguh aku menyesal menceritakannya sebagai kakak yang sedikit baik dan bertanggung jawab. Awas saja aku akan menghapus kata-kata itu dan menggantinya menjadi tidak beradab dan selalu menyiksa adiknya.
=========
Ceklek

Pintu kamarku pun kubuka dengan sukses.

“Ahh.. akhirnya kau keluar juga adikku. Hahahhahah” katanya tengah duduk di kursi ruang tengah dan menonton tv.

“Aish.. apa maumu ?? kenapa kau tertawa seperti orang gila ..” jawabku sinis berjalan menghampiri dan duduk di dekatnya.

“Ya !! mana boleh kau berkata seperti itu kepada kakakmu sendiri” dengan mata membesar dan tangan memujuk kearahku.

“sudahlah Oppa~ aku sedang tidak ingin ribut. Ahh minggir kau !!”. jawabku melemparkan bantal yang ada di kursi ruang tengah

“Ya !! apa mau mu ?? dan sekarang kau mengusirku ?? adik macam apa kau ini ??” pertanyaan yang menuntut.

Sungguh itu ekspresi yang sangat jelek – batinku

“aigoo~ Oppa !! kau tadi bilang aku harus membereskan ruang tengah. kenapa kau malah marah-marah ??” jawabku tak kalah sewot.

“Ahh. Min Gi ya~ mianhae. Aku lupa. Jadi kau sekarang akan membereskan ruang tengah ?? adik yang baik” katanya terlihat senyum kikuk

“diam kau !!”

==============
Kruyukk~~

Tepat setelah ruang tengah beres. Perutku yang tidak beres

“Perutmu ?? kau lapar ??” Ki Oppa~ menghampiri kursi dan duduk di sofa

 “ahh.. sepertinya aku sudah lapar Oppa~. Apa di dapur ada makanan ??” tanyaku dengan senyum memaksa manis.

“sudahlah jangan berlagak manis didepanku. Sana makan tadi aku memasak bubur untukmu, tapi sepertinya sekarang sudah dingin. Kau hanya harus menghangatkannya kembali”. Katanya tanpa memalingkan wajah dari layar televsi.

Aku pun berjalan semangat ke arah dapur. Tidak ku sangka Oppa masih ingat makanan kesukaanku dan dia memasak untukku. Sungguh aku beruntung sekali.

 “Ya !! apa yang kau bawa ?! aigoo, kau ini perempuan Min – Gi ya~. Kenapa tidak kau masukan kedalam mangkuk saja tanpa harus membawa pancinya kesini ...” katanya kaget dan sedikit membentak

“tenang saja Oppa aku akan menghabiskannya, Percayalah padaku... pasti kau takut aku tidak akan menghabiskannya bukan ??”

“ahh.. terserah kau saja”.

Televisi sedang menayang kan sebuah acara reality show yang cukup terkenal di Korea. Aku melihat Seung Gi Oppa dan Hoo dong Ajjushi sedang tertawa terpingkal-pigkal. Tepat setelah aku menghabiskan sendok terakhir.

“Oppa tidak bekerja hari in ....”

Tepat sebelum aku mengakhiri kalimatku handphone Oppa berdering.

“Yobseyo ??”

Aku melirik Oppa yang sedang menerima telaphone. Dia sedang menerima telephone dari siapa ?? mengapa menjauh seperti itu ?? ahh sudahlah. Apa peduliku ??

--------

“ahh. Ne ne” kembali berjalan kearah sofa ruang tengah

Kata terakhir yang aku dengar dari percakapanya sebelum dia menutup sambungan.

“Nuguya ??” tanyaku tanpa mengalihkan tatapan dari layar TV.

“Teman lamaku. Sekarang sedang di depan gedung apartement kita”

Aku hanya mengangguk dengan mulut membemtuk huruf O

“ahh ternyata benar kau menghabiskan bubur buatanku... apa sekarang kau sudah bisa membuatnya ??” tanyanya melirik ku yang sedang merapihkan bekas makanku.

“heheeheeh. Amma belum menhajariku membuat bubur Oppa~ “

“ahh bagaimana kau ini ?? seharusnya kau sudah mahir kalau hanya untuk membuat makanan yang seperti ini, kau kan perempuan Min – Gi ya~”

“Tapi Oppa~ ak..........”

Teeeet..

Suara intercom tanda bawa ada tamu

“biar aku saja yang buka” katanya setelah setengah kaki ku beranjak untuk berdiri
“ah ne..” kataku kembali duduk dan meraih remote.

 --------

“hahhahahha kau ini bisa saja. Bagaimana kemajuan perusahanmu ?? ahh apa kau sekarang sudah mempunyai kekasih ?? sebentar sebentar aku akan membawakan dulu minum lebih baik sekarang kau duduk saja dulu”

Oppa memang kalau ada teman lama datang. Pasti dia selalu saja merecocoki nya dengan banyak pertanyaan.

“ahh annyeoung haseyo” katanya membungkuk dengan senyum ramah.

Laki-laki tinggi sepataran dengan Oppa ku dengan kemeja kotak-kotak warna orange soft dengan kancing yang terbuka sempurna dan kaos berwarna abu, jeans biru yang tidak terlalu ketat. Sebentar sepertinya aku mengenalinya. Nuguya ?? nugu ?? Ommona~ !! waegeure ?? jadi ini temannya.

“ahh annyeoung” sapaku tak kalah ramah dan harus aku akui ini bukan kebiasaanku – sedikit gugup –

“apa aku tidak salah ?? kau Lee Jin – Ki ssi ??” kataku memastikan

“aigoo~ kau mengenaliku, Han Min Gi-ssi ?? wahh sepertinya sekarang kau sudah besar ?? bagaimana kuliah mu ??” dia duduk menghampiri ku dikursi ruang tengah

Ahh!! Nan ottokhae ?? bahkan aku belum mandi dan jam berapa sekarang ?? Refleksku langsung beralih menatap jam besar di atas televisi 21 inchi itu. Ommona?! Jam 3 sore dan aku belum mandi. Gadis macam apa aku ini ??

“ahh kau mengenaliku juga ?? semuanya berjalan dengan lancar dan baik-baik saja” kataku sedikit bingung memilih kata-kata

“hmm syukurlah kalau begitu. Kapan kau sampai di korea ?? rupanya lama tidak bertemu kau semakin dewasa dan cantik tentunya”. Katanya tesenyum menggoda.

“heheh.... kamsahamnida. 2 hari yang lalu aku sampai disini” jawabku sedikit risih dan membetulkan posisi duduk.

“ahh tidak usah menggunakan bahasa formal denganku biasa saja. Arra ?” katanya menenagkan

“sepertinya kalian sudah akrab. Syukurlah kalau bagitu. Memang dimana kalian kenal ??” kata Oppa menaruh minuman di atas meja.

“eee... aku ke kamar dulu yaa. Sepertinya ada yang aku lupakan” kataku sedikit terburu-buru dan membuat kedua namja itu sontak melihat heran ke arah ku.

Aku pun berjalan sedikit lari kearah kamar. mengahempaskan tubuhku ke kasur. otte ?? otte ?? dia datang ?? nan Ottokhae ?? kenapa Oppa tidak memberi tahu siapa yang akan datang ?? ahh apa pedulinya.

Beep... beep...

Dering Iphoneku sontak mengagetkanku, menit selanjutnya aku langsung mencari arah dimana handphone ku berdering.

Pesan masuk

To : Han Min – Gi

Annyeoung oenni^^. bagaimana kabarmu ??  mengapa tiba di korea tidak memberitahuku ?? kau jahat sekali. aku itu sangat merindukanmu. 2 hari kemarin handphone mu tidak bisa dihubungi. acara televisi selalu saja memberitakan Hyun – Ki Oppa~ menjemputmu di bandara.membuatku iri saja padamu. Kapan kau akan ke apartement ku ?? 6 tahun kita tidak bertemu oenni. apa kau tidak merindukan dongsaengmu yang cantik ini, hah ??

aku membaca pesan sigkat itu dengan terseyum, dasar dia sudah 6 tahun aku meningglkannya tetap saja kelakuannya seperti anak kecil.

From : Han Min – Gi

Annyeoung dongsaeng~ah. Nan gwencana. bagaimana dengan kabarmu ?? Mianhae Jin – Ah ya~ aku terlalu rindu dengan kamarku, jadi aku lupa tidak menghubunginu. kekekekeek~. Ommo !! benarkah ?? acara televisi memberitakan hal seperti itu ??.Ttentu saja Ah ya~ nan jongmal bogoshipo:*. bagaimana kalau sore ini kau menemaniku ke cafe. sungguh !! aku sangat merindukan Coffee khas Korea. Tentu saja kau pasti mau menemaniku. aku tunggu di cafe tempat kita menghabiskan waktu. sampai jumpa dongsaeng~ah J

==========

ku ikat rambut coklatku dengan pita berwana ungu tanpa menyisakan ekor dan merapikan poni yang sudah mulai panjang. blouse bergaris besar berwarna hijau dan merah maroon kucel tanpa tangan, cardigan merah maroon panjang, legging hitam, sepatu kets, tas kulit bermerek Gucci berwarna coklat dan tidak lupa acsesoris kalung panjang sedada berbandul owl. aku rasa ini cukup untuk pergi keluar minum coffe.

“selamat sore”

pelayan itu menyapaku dengan ramah, ketika aku telah sampai di cafe dan membuka pintu. sepertinya tidak terlalu tua, aku menebak usianya sekitar 33 tahun, cukup cantik. aku tahu pasti pakaian yang sedang dia kenakan adalah seragam kebangsaan cafe ini terlihat dari semua pelayannya memakai pakaina yang sama dengan wanita itu.

“ahh selamat sore” sapaku tak kalah ramah.

sepertinya semua tatanan meja dan ursi berubah, tidak ada posisi meja dan kursi yang dulu selalu ku tempati. Aku memilih meja paling ujung dekat jendela besar yang menghadap ke taman belakang cafe ini, memamerkan beberapa meja dan kursi yang tersusun rapi di halaman belakang. tentu saja setelah 6 tahun aku meninggalkan korea cafe ini banyak sekali berubah desain interiornya, tatanan mejanya, dan juga tentu saja seragam yang mereka kenakan, terlihat kontras sangat berbeda dan lebih modis, dan memang lebih banyak memiliki kemajuan. dan aku menyukai ini semua memang terlihat lebih nyaman dan bersahabat juga pasti yang datang ke cafe ini akan betah dan ingin berlama-lama.

apa mungkin semua ini berubah karena pemiliknya juga berubah ?? – batinku

“selamat sore, nona ?? apa ada yang bisa saya bantu ??” tepat suara itu membuyarkan lamunanku jauh ke luar sana.

“aku sedang menunggu seorang tema........”

asal suara itu mengagetkanku dan membuatku sedirit lupa dengan apa yang akan aku katakan.

#TBC
ahh sunguh ini ff yang sangat jelek :”(
akau tahu itu ini ff pertama ku. dasar maksa banget yah L
mian kalo aku tidak terlalu bisa menuangkan kata-kata yang pas ini semua masih dalam tahap belajar, semoga semua yang membaca ini mengerti.
kalo pembaca ingin berkomentar, langsing saja klik comment dan tinggaklan beberapa pesan singkat maupun panjang untukku dan tentunya yang membangun okeh J
kapan-kapan kalau ada waktu dan tenaga, aku akan mempost beberapa fact dari beberapa dari main castnya, biar pembaca ada gambaran untuk membayangkannya.
terima kasih sudah mau membacanya J

Jumat, 06 Juli 2012

take care for me

Jangan pernah mengatakan "tidak ada yang peduli padaku" karena itu sama saja kau tidak menganggap, tidak menghargai atau pun telah menyakiti semua orang yang selalu ada untukmu, selalu memotivasimu, selalu mendoakanmu, selalu ada disaat kau membutuhkan mereka.

#03 crumbly kali twigh

Tangan yang selalu memainkan ujung kepalaku dengan tatapan ramah dan senyuman yang diberikan hanya untukku. Semuanya membuatku berhenti untuk bernafas, memang ini bukan kali pertama, tapi ini pertama kalinya kami bertemu kembali setelah sekian lama kami memutuskan untuk tidak berkomunikasi karena jarak kami yang cukup jauh –Seoul >>Sun Frasisco­­­­­­–. 


Bersabar pun sepertinya sudah sepantasnya aku hadapi. Tapi memang ada yang kontras sangat terlihat berbeda. Dia membawa seorang gadis manis dengan senyuman yang ramah, berambut kucir kuda dengan sweater coklat kelonggaran membuat wajahnya yang di terpa matahari sore semakin terlihat manis. Tidak heran memang jika dia membawa gadis itu. Tidak ada reaksi untuk sesaat. Tapi tangan ku tiba-tiba mengepal dengan sangat kuat ketika mendengar suaranya memperkenalkan gadis itu sebagai tunangannya. 


Sepertinya bumi sejenak berhenti untuk bepurtar. Mimpi itu ternyata terjawab dan bukan hanya bunga tidur semata. Aku mendengarnya dengan telinga ku sendiri, dia mengatakannya dengan sangat tenang, tanpa merasakan beban perasaan yang sekarang tengah ku pikul. Mencoba menguatkan agar dia tidak menyadari kondisi ini, aku pun kembali menyapa gadis itu dengan seulas senyum yang ku rasa cukup untuk mengawali pertemuan kami. Tidak banyak kata keluar dari mulutku, hanya sekedar untuk bertatap tanpa memberikan komentar apa pun, rasanya dibunuh pun pada saat ini, dengan senang hati ku terima. 


- END -

truth ...

sebentar lagi ??
1 minggu ??
ayolah !! nan ottokhae ??

itu berarti aku tidak bisa meliat dia lagi ?? benarkah ??
apa ini hanya mimpi ??

Tuhan aku sangat berharap ini adalah mimpi yang dengan kebaikan hatimu aku akan segera terbangun dari mimpi buruk ini. Dan bisa kembli melihat wajahnya yang membuat hati ku bereaksi aneh.

Aku tahu wajahnya bukanlah wajah teduh yang menentramkan hati ...
dan aku pun belum pernah melihat senyuman yang tulus terpeta di wajahnya untukku ...
prilakunya yang menurut kebanyakan orang sebagai kelakuan yang aneh dan annoying ...

tapi itu semua tidak menurutku
entah kenapa ?? mungkin aku telah di butakan olehnya..
dan tanpa bisa membukanya untuk yang lain
ahh sudahlah ...
apa ini semua salah ??
apa aku salah merasakan perasaan ini ??

sebuah  filosopi dan munkin bayak orang yang tahu bahwa “jika seseorang merasakan perasaan yang sedikit anah kepada lawan jenis atau istilah populernya jatuh cinta itu adalah perasaan fitriah yang dimiliki setiap oang dan harus mengakui bahwa itu adalah anugrah yang tuhan berikan kepada manusia agar saling menyayangi, mengagumi dan mencintai”.

Setahu ku itu lah yang ku ingat dan kenapa aku harus mempertahankannya dan menghargainya. Perasaan lumrah yang selalu di miliki setiap manusia di dunia....

The dark like the angel

Malaikat kecil berhati tulus yang selalu menyadarkan setiap mimpi dalam tidurku.
Malaikat kecil berhati tulus yang melenyapakan kesedihan di setiap mimpi indah itu.
Malaikat kecil berhati tulus yang menemani kesendirian yang menyeramkan.
Malaikat kecil berhati tulus yang menawarkan pundaknya untuk menenangkanku.
Malaikat kecil berhari tulus yang memberikan senyuman dewa yang bisa menyihir.
Malaikat kecil berhati tulus yang memperhatikan setiap tingkah lakuku.
Malaikat kecil berhati tulus yang mengajarkan makna dari kehidupan.
Malaikat kecil berhati tulus yang mendukung kerja kerasku.
Malaikat kecil berhati tulus yang selalu mengerti setiap apa yang aku inginkan.

Tetapi...

Sekarang semuanya telah berbeda tidak ada lagi malaikat kecil berhati tulus dalam hidupku. Bahkan dengan mudahnya terasa lenyap begitu saja. Aku sendiri lupa sejak kapan kami dekat, sejak kapan dia mulai menjauhiku. Ini terasa sangat menyakitkan. Dia memang masih tersenyum tapi itu bukan senyuman dewa yang hanya dia berikan untukku. Tidak akan pernah ada lagi yang menyadarkan setiap bunga tidurku. Tentu hati ini terasa sakit, mungkin dia tidak akan pernah lagi menyadari perubahan sikapku. Sungguh acuh sungguh tidak seperti biasanya. Akankah semuanya kembali seperti semula ??

#02 crumbly kali twigh


Pagi ini hujan tidak turun dengan sempurna. Mungkin hujan ini sudah turun sejak malam tiba. Hanya bersisa tetesan-tetesan air yang jatuh dari genting. Udara yang dingin meggoda ku untuk kembali tidur di kasur yang setiap malam menemaniku terlelap. Dan menimbulkan mimpi-mimpi aneh yang tak begitu aku mengerti maksudnya. Balkon kamar tempatku berada sekarang, selalu ku habiskan sebagian malam sunyi ku di tempat ini untuk melihat bintang-bintang yang memang tak selalu menemani setiap malam.

Mencoba untuk tetap semangat menjalani hidup yang pahit tanpa harus mendambakan warna-warni indah yang selalu menemani ku di hari-hari yang tak berarti.

Dengan senang hati menunggu seseorang yang sejak lama selalu ku nanti kedatangannya. Selalu setia menamani hidupku, yang aku rasa sudah jauh dari kata menyenangkan, mungkin hanya itu yang menguatkan ku untuk tetap hidup pada jalan yang benar.

Pikiran ku melayang seperti pohon berakar kuat, berbatang tinggi, berdahan menjulang tapi beranting rapuh.

Mimpi-mimpi besar yang aku yakini akan terjadi sirna bagitu saja, mungkin jika hanya karna dia tidak akan datang pada waktunya atau juga rasa bahagia itu tidak akan kembali datang. Jika benar takdir tak bisa di elakkan lagi.

merasa menjadi ranting yang paling rapuh dan ....

#to be continue ...

My Ex


Apa yang kau pikirkan ketika berkunjung ke rumah Ex yang sudah menikah ?? apa ??  kau berpikir aku akan menghancurkah rumah tangga mereka ?? Omo !! mana boleh kau berpikir seperti itu, aku bukanlah seorang Ex yang jahat. Mungkin hanya untuk mendoakan agar rumah tangga mereka bahagia selamanya, bukankah aku Ex yang baik dan berbudi. *ahahahahh tegar sekali

Memang semua orang yang mendengar ceritaku selalu mengatakan miris sekali kisahku, mereka mulai tersentuh dan terinspirasi membuat cerita dalam novel. *ahh sudahlah apa yang aku bicarakan Bertemu dengannya bukan lah sesuatu yang membuat hatiku terasa lega tapi tujuanku untuk menamui adik perempuannya karena sudah lama kami tidak bertemu, dia sahabatku sejak aku duduk di Sekolah Dasar. Sudah beberapa kali aku menolak ajakannya tapi aku berpikir jika aku selalu menghindarinya, itu akan berakibat tidak baik untuk persahabatan kami, jadi aku bersikap seperti tidak pernah ada hubungan di antara aku dan my Ex.

Ruang tamu. Dan tentu saja terpampang foto berukuran besar menampakan gambar mereka yang tengah pemotretan prawedding 1 tahun yang lalu, tapi aku mencoba untuk bersikap biasa saja. Meskipun memang sedikit.....ya mungkin kau juga tahu sendiri bagaimana berada di posisi seorag yeoja yang ditinggal menkah. *ahhahahaa  Aku di sambut dengan ramah oleh ibunya yang seperti biasa tersenyum sumringan terhadapku, aku pun menghampirinya dan mulai menyambut sapaan hangat darinya. Eh ?? apa ini ?? ibunya menggendong bayi sekitar 2 bulan sepertinya itu berjenis kelamin laki-laki. Aigoo !! kau tahu bayi itu sangat lucu sekali, tahu sendiri kan aku sangat suka anak kecil apalagi yang sangat lucu seperti bayi laki-laki itu.

Aku melihat seseorang dari arah dalam rumah sepetinya dia perempuan tentu saja lebih tua dari ku, wanita yang terlihat tangguh dengan kacamata berbingkai merah maroon dan terasa tidak terlalau ramah, kau tahu apa ini hanya perasaan ku ?? *ahh sudahlah. Aku tahu itu adalah istrinya setelah melihat undangan mereka yang berwarna soft orange yang aku terima 7 bulan yang lalu dari ibuku, memanpangkan foto prawedding mereka berdua. Bagaimana tidak aku langsung mengenali wanita itu. sepertinya dia terlihat buru-buru kerena memakai pakaian Kantoran. Dan kau tahu apa itu artinya dia bekerja sebuah kantor. Aku tersenyum ramah padanya ketika berbalik setelah berpamitan dengan ibu my Ex dan mengatakan “mamah berangat duluya nak jangan nakal sama nenek” ucapnya pada bayi laki laki itu. Omo !! rupanya banyak surprice hari ini jadi bayi itu anaknya. Tanpa aku susah payah bertanya pun aku langsung mendapatkan jawaban dari segala pertanyaan yang berkecamuk di pikiranku.

Dan pasti saja bayi laki-laki terasa sangat familiar dengan ku,  sangat kentara terlihat bahwa bayi itu ada kemiripan dengan ayahnya, tentu saja bagaimana tidak jelas-jelas dia ayahnya. Dan bodohnya aku baru menyadatinya. Pantas saja aku merasa mengenali bentuk wajah dan matanya. Sudahlan abaikan tujuanku kesini untuk bertemu sahabatku. Bukan malah sibuk dengan pikiranku sendiri. Ooh !! sungguh lega akhirnya sahabatku datang senang rasanya aku biasa cepat keluar dari rumah ini, selang dia duduk di kursi ruang tamu. Aku mendengar suara yang dulu selalu menyapaku setiap pagi lewat sambungan telephone, aku benar-benar mengenal suara ini. Gee !! apa yang harus aku lakukan, aku tahu dia tidak memanggil namaku. Ayo ayo !! bersikaplah seperti biasa.

Ahahahahah bodoh sekali rasanya aku mengungkiut kejadian 2 tahun lalu betapa tidak, itu my Ex yang paling jauh selisih usianya, kami terpaut 7 tahun dan aku memang sangat nyaman mengenalnya dia dewasa, seorang yang baik dan tahu bagaimana memperlakukanku. Tapi tidak ketika aku membuat suatu kesalahan yang menututku itu sangat tidak pantas untuk diperdebatkan mungkin karena aku yang tidak over dengan hubungan kami, aku tidak pernah mengatur apapun tentang dia dan aku malah risih dia selalu menghubungiku dan aku tahu dia mengerti itu. Pasti kau bertanya-tanya kesalahan apa yang aku buat bukan ?? ayolah mengaku saja aku tahu ahahhaa…. dan pati kau berpikir bagaimana kau bisa tahu pikiran mu ?? tenang saja aku tidak bias membaca pikian kok ahhahahahhah.

Kami menjalani hubungan long distance dia di Bandung dan aku ti Tasikmalaya. Aku tahu aku bukan lah seseorang yang bisa menjalani hubungan long distance mungkin itu sebabnya kenapa dia selelu saja menghubungiku. dan tiba saatnya diamana dia sedikit jengkel padaku karena tidak mau pamit ketika pergi jauh. dan aku hanya bepikir untuk apa pamit, juga tidak pernah merasa peka dengan kelakuannya. Dia mulai tidak menghubungiku selama 2 minggu. apa kau berpikir dia kejam ?? mungkin kau berpikir tidak tapi aku, aku yang merasakannya mana boleh dis bersikap seperti itu terhadapku.

Awalnya minggu pertama aku baik-baik saja, aku mengerti dia orang yang sibuk karena dia telah bekerja di salahsatu Rumah Sakit Swasta di Bandung. Dan ake sedikit yayayaya aku emngeku sekarang “tahan harga”. Kau sudah puas dengan pengakanku ?? . Tapi minggu selanjutnya aku mulai cemas dan geram karena dia tidak pernah menghubungiku lagi. Mungkin aku sudah sakit hati dan saat itu aku mulai menangis. Kau pasti berpikir aku sangat cengang kan ?? percayalah kalian tidak merasakannya aku yang merasa sakit. Aku mulai menghubunginya tapi dia selalu saja mengacuhkanku, telephone ku tidak di angkat pesan singkatku pun sepertinya tidak pernah dia baca, sekalinya dia mengangkat telephone pasti bukan dia yang mengangkat bahkan aku mendengar  perempuan yang mengangkat telephonenya. Memang banyak perempuan yang ada di rumahnya adik perempuannya, sepupunya dan tentu saja ibunya..  Tapi sepertinya aku akan langsung mengenal jika yang mengangkat telephone dariku adalah ke-3 perempuan itu. Tapi mungkin karena saat itu aku tidak bisa berpikir jernih dan langsung menyimpulkan suatu kejadian. apa kau sekarang berpikir dia sangat kejam ?? tentu saja bukan ?? malah begitu kejam dan begitu jahat. saat itu aku ingin sekali menendangnya, mana boleh dia berbuat seperti itu terhadapku.

Tiba saatnya aku mulai tidak sabar dengan sikap anak kecilnya yang seenaknya menggantungkanku tanpa memberikan kabar selama itu. Aku sempat berpikir apa dia sedang balas dendam karena sikap ku yang terlalu cuek terhadapnya. Omo !! apa pembalasannya harus seperti ini. Mungkin karena sanking geramnya dan mulai tidak sabar dengan kelakuan kanak-kanaknya, aku pun mengiriminya sebuah pesan singkat dan rasanya sekarang aku sudah lupa bagaimana isi dari pesan tersebut aku hanya mengingat  beberapa kalimat saja “sudahlah, berhenti berbuat seperti ini. Kita sudah sama-sama tahu kekurangan dan kelebihan masing-masing. Seharusnya kau tidak bersikap seperti anak kecil yang marah karena tidak di belikan permen. Aku tahu dan pasti kau juga sangat mengerti keadaanku sekarang, apa kau selalu belajar dari pengalamanmu ?? tidak bisakan kau memperlakukan seorang wanita denagan lebih baik dan lebih pantas. Bukannya menelantarkannya selama berhari-hari. Apa kau tidak berpikir. Hah ?? kau itu sudah dewasa, dan seharusnya aku tidak pantas berkata sepeti ini terhadap mu, karena orang tuaku selalu mengajarkanku bagaimana bersikap kepada orang yang lebih tua. Tapi maaf sepertinya kesabaranku sudah habis. Tamat sudah riwayat mu ketika kau hanya berniat untuk bermain-main, karena aku sepertinya sudah tidak mau lagi bermain-main denganmu. Kita akhiri saja hubungan ini.” Mungkin seingatku kurrang lebih seperti itulah pesannya. Apa terlalu panjang ?? *ahh mungkin hanya perasaanmu saja.

Besoknya pun dia membalas pesan itu, tapi sepertinya aku tidak mengharapkan balasan itu mungkin perasaan itu terlanjur sudah terhapus dan dengan mudah terganti menjadi kebencian. Sebenarnya aku tidak terlalu marah padanya saat itu, mungkin karena aku sudah melampiaskan kemarahan ku 2 minggu sebeum itu. Dia megajakku bertemu dan dia berhasil memaksaku karena dia tidak meminta persetujuanku melainkan datang ke rumahku.

Aku heran apa itu keberuntungannya atau petaka untukku, aku sedang berada di teras rumah menyebabkanku mau tak mau harus pergi bersamanya tanpa biasa berbohong. Satu-satunya orang yang sangat tidak ingin kutemui saat itu adalah dia. Mungkin dia tidak tahu saat itu aku sedang flu dan tidak enak badan sehingga dia mengajakku sekidit berputar-putar di keramayan kota. Sampai akhirnya aku tidak bisa menahan batuk yang terus saja mengelitik tenggorokanku.
Setelah itu aku mulai benar-benar tidak enak badan batuk, bersin dan ingus yang keluar tidak tertahan lagi. Sepertinya dia menyadari keadaan ku dan mulai memberhentikan motor gedenya.

“Apa kau baik-baik saja??” tanyanya menolah kearah belakang untuk melihatku.

“Apa kau tidak menyadarinya ?? sejak tadi aku batuk, bersin dan ingus pun sepertinya akan segera keluar. Untuk apa kau mengajakku malam-malam seperti ini ?? apa kau ingin sakitku bertambah parah, hah ?? jawabku curcol menunduk membenarkan hidungku yang gatal.

Dia melalanjutkan perjalanannya dan mulai berhenti di sebauh café kecil dan sepertinya tidak terlalu banyak pengunjung setelah kami duluk di bangku dipinggir jendela kaca besar paling ujung. Malam ini dingin sekali, sungguh sepertinya aku baru kali ini merasakan hawa malam yang sebegitu menusuknya membuatkau dengan reflex menyilangkan tangan di depan dada. Kau tahu apa yang pria itu lakukan ?? ini mirip seperti novel-novel romatic dan drama-drama berganre romantic. Iya dia membuka jaketnya dan memakaikankya padaku, jaket yag sangat besar, besar sekali.

“kau mau berlaga seperti tokoh-tokoh dalam novel, hah ??” aku tahu dia pun mengerti aku tidak suka diperlakukan seperti itu.

“sudahlah, aku tahu kau tidak menyukainya, tidak mungkin aku membawa kau pulang, dan membuatmu semakin parah. Apa aku perlu membeikan obat untukmu ?? bukankah kita akan menyelesaikan masalah kita, lagipula aku sangat metindukanmu” tersenyum menatapku intens.

Cih, apa maunya ?? jelas-jelas sekarang aku sudah membencinya, memang sekarang dia terlihat tampan. dan baru kali ini aku melihat dia dengan setelah sesantai itu, memakai kaos berwarna putih dengan gambar fido-dido, kau tahu cartoon itu ?? denagn jeans yang tidak terlalu ketat, sepatu resminya juga jaket kulit yang dia pakaikan kepadaku.

“kau mau mengodaku??” tanyaku sinis.

Dan kau tahu apa jawabannya dia tersenyum manis. Kalau aku tidak sedang membencinya mingkin aku akan mengatakan “tampan sekali kekasihku malam ini” sekarang hanya dalam minpinya aku mengetakan seperti itu.
Dia pergi memesan minum dan kau tahu apa yang dia pesan untukku ?? dia memesan susu coklat milo kesukaan ku. Yayaya aku sedikit mengakui aku tersanjung tapi sepertinya rasa tersanjung itu telah tertutupi dengan rasa bosanku.

Dia mulai menatapiku serius setelah menaguk minunmannya.
“Apa kau bercanda untuk mengakhiri hubungan  ini ??” tanyanya dengan mata intens menatapku.

“Cih, kau pikir pesan itu main-main ?? kau tahu ?? sebelumya aku tidak pernah mengatakan ingin mengakhiri hubungan ini. Tapi sepertinya karena kau menggantungkan hubungan ini selama itu, aku mulai tidak peduli lagi dengan hubungan ini, aku sudah merasa kesal kepadakmu” kataku menuntut.

“apa kesalahan ku sefatal itu ?? sampai-sampai kau tidak mau memikirkan ulang keputusanmu??”

“kau tahu ?? sudah cukup aku menderita selama itu, aku tidak mau mengulang kesalahan yang kedua kalinya, yang berpotensi kau akan melakukannya lagi dan lagi”

“2 minggu kemarin kau sibuk mengurus kepindahan ku, dan kau tahu aku pindah kemana ?? tasikmalaya, aku ingin kita terus bersama, karena aku tahu kau tidakbisa LDR kan ??”

Pernyataan itu berhasil membuat detak jantungku berubah menjadi aneh dia merelakan pekerjaannya di Badung untuk pindah ke Tasik agar bisa menemaniku. Aku yakin ekspresiku sekarang tidak karuan.

“kau tahu ?? aku serus menjalani hubungan ini, jika sekarang kau sudah beusia 20 tahun secepat aku akan melamarmu dan melangsungkan pernikahan, apa kau tidak percaya ??” tuturnya sedikit menaikkan nada bicaranya.

Apa ini ?? dia benar-benar serius dengan ucapanya dan aku bias melihat dari tatapan matanya yang begitu menyiratkan kebenaran. Sebenarnya aku sudah malas melanjutkan cerita ini…. Aku teringat kejadian 2 tahun lalu.

“sebenranya apa alasan paling kuat mu untuk mengakhiri hubungan ini, tidak bisakan kau memaafkannu dan kita mulai untuk memperbaiki hubungan ini ??”

Apa katanya ?? tidak tidak tidak sepertinya kau tidak berminat lagi untuk memperbaiki hubungan ini, mungkin kebaikanku sudah tertutupi dengan kelakuannya 2 minggu kebelakang.

Aku hanya memilih untuk diam tidak memperliatkan ekspersi apa pun. Kau tahu ?? aku ingin dia berpikir untuk memulai hubungan yang lebih serius dan itu tidak dengan ku, umurku saat itu masih 16 tahun dan masih sangat lama untukku mengatakan kata “Menikah” aku ingin dia memulai semua itu dengan wanita yang jelas-jelas seumuran dengannya. Dan aku tahu orang tuanya sudah menginginkan dia untuk menikah. Dan aku tidak mau egois untuk terus mempertahankan hubungan ini.

Dan sekarang kau tahu apa buktinya ?? Ya sekarang dia sudah menikah dan  jelas-jelas dia sudah punya anak dan hidup babagia. Sejujurnya aku bukanlah berniat untuk menjadi wanita yang munafik. Sampai saat ini pun dia tidak pernah tahu alasan sebenarnya kenapa aku memutuskan untuk megakhiri hubungan kami. Dan aku harap pun dia tidak pernah tahu alasan ini. Aku hanya mengharapkan dia memaafkanku dan aku berdoa untuk mebahagiaan aku dan dia. Aku percaya aku akan sesuatu yang sangat special suatu saat nanti J

#sebenarnya ini bukan sepenuhnya cerita fiksi belaka. Apa kau percaya ini kenyataan ?? aku mengalami kejadian ini tapi memang banyak yang aku revisi agar tidak terlalu kaku J