Bayangannya meremang dalam kegelapan. Aku tidak yakin mata kami
saling bertemu. Tapi respon yang diberikan system syarafku mengatakan sesuatu
yang berbeda yang terjadi di dalam diriku. Aku dan begitupun juga dia sibuk
dengan pikiran yang entah tertuju dan berakar sampai mana. Aku tidak tahu
persis apa yang dirasakan, tapi semua ini membuatku tidak nyaman dan sangat
risih. Aku mencoba untuk bersikap seperti biasa, yaa… seperti aku tidak
menggenalnya lagi. Tapi semua ini nihil dan percuma, perasaan itu semakin
semakin dan semakin. Aku tidak akan
pernah mau menatap atau sedikit melirik pun aku tidak akan pernah mau. Dengan
apa yang pernah terjadi di masa itu sudah sangat cukup membuatku semakin
terpuruk. Aku akui, jika ini memang penyesalan ini adalah penyesalan terburuk
yang pernah ada. Ini sudah sangat terlambat untuk mengakui “aku menyesal”.
Semuanya sudah berbeda keadaan, semuanya sudah berbeda generasi. Ini perasaan
paling menyalahi aturan. Semuanya tidak akan pernah mungkin kembali seperti
semula, seperti dulu, seperti dia masih sendiri dan tidak terikat dengan
apapun. Ini adalah jalan yang aku ambil, dan aku tidak mungin mundur dari jalan
ini. Okeh, dan aku akui pula ini adalah kesalahpahaman dan aku yang membuat ini
menjadi salam paham. Tapi itu memang keinginan ku, aku yang menginginkannya
pergi, dan tidak tergantung lagi padaku.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Rabu, 24 Juli 2013
Regret
Bayangannya meremang dalam kegelapan. Aku tidak yakin mata kami
saling bertemu. Tapi respon yang diberikan system syarafku mengatakan sesuatu
yang berbeda yang terjadi di dalam diriku. Aku dan begitupun juga dia sibuk
dengan pikiran yang entah tertuju dan berakar sampai mana. Aku tidak tahu
persis apa yang dirasakan, tapi semua ini membuatku tidak nyaman dan sangat
risih. Aku mencoba untuk bersikap seperti biasa, yaa… seperti aku tidak
menggenalnya lagi. Tapi semua ini nihil dan percuma, perasaan itu semakin
semakin dan semakin. Aku tidak akan
pernah mau menatap atau sedikit melirik pun aku tidak akan pernah mau. Dengan
apa yang pernah terjadi di masa itu sudah sangat cukup membuatku semakin
terpuruk. Aku akui, jika ini memang penyesalan ini adalah penyesalan terburuk
yang pernah ada. Ini sudah sangat terlambat untuk mengakui “aku menyesal”.
Semuanya sudah berbeda keadaan, semuanya sudah berbeda generasi. Ini perasaan
paling menyalahi aturan. Semuanya tidak akan pernah mungkin kembali seperti
semula, seperti dulu, seperti dia masih sendiri dan tidak terikat dengan
apapun. Ini adalah jalan yang aku ambil, dan aku tidak mungin mundur dari jalan
ini. Okeh, dan aku akui pula ini adalah kesalahpahaman dan aku yang membuat ini
menjadi salam paham. Tapi itu memang keinginan ku, aku yang menginginkannya
pergi, dan tidak tergantung lagi padaku.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar