Pages

Rabu, 24 Juli 2013

Regret

Bayangannya meremang dalam kegelapan. Aku tidak yakin mata kami saling bertemu. Tapi respon yang diberikan system syarafku mengatakan sesuatu yang berbeda yang terjadi di dalam diriku. Aku dan begitupun juga dia sibuk dengan pikiran yang entah tertuju dan berakar sampai mana. Aku tidak tahu persis apa yang dirasakan, tapi semua ini membuatku tidak nyaman dan sangat risih. Aku mencoba untuk bersikap seperti biasa, yaa… seperti aku tidak menggenalnya lagi. Tapi semua ini nihil dan percuma, perasaan itu semakin semakin dan semakin. Aku  tidak akan pernah mau menatap atau sedikit melirik pun aku tidak akan pernah mau. Dengan apa yang pernah terjadi di masa itu sudah sangat cukup membuatku semakin terpuruk. Aku akui, jika ini memang penyesalan ini adalah penyesalan terburuk yang pernah ada. Ini sudah sangat terlambat untuk mengakui “aku menyesal”. Semuanya sudah berbeda keadaan, semuanya sudah berbeda generasi. Ini perasaan paling menyalahi aturan. Semuanya tidak akan pernah mungkin kembali seperti semula, seperti dulu, seperti dia masih sendiri dan tidak terikat dengan apapun. Ini adalah jalan yang aku ambil, dan aku tidak mungin mundur dari jalan ini. Okeh, dan aku akui pula ini adalah kesalahpahaman dan aku yang membuat ini menjadi salam paham. Tapi itu memang keinginan ku, aku yang menginginkannya pergi, dan tidak tergantung lagi padaku.

0 komentar:

Posting Komentar

Rabu, 24 Juli 2013

Regret

Bayangannya meremang dalam kegelapan. Aku tidak yakin mata kami saling bertemu. Tapi respon yang diberikan system syarafku mengatakan sesuatu yang berbeda yang terjadi di dalam diriku. Aku dan begitupun juga dia sibuk dengan pikiran yang entah tertuju dan berakar sampai mana. Aku tidak tahu persis apa yang dirasakan, tapi semua ini membuatku tidak nyaman dan sangat risih. Aku mencoba untuk bersikap seperti biasa, yaa… seperti aku tidak menggenalnya lagi. Tapi semua ini nihil dan percuma, perasaan itu semakin semakin dan semakin. Aku  tidak akan pernah mau menatap atau sedikit melirik pun aku tidak akan pernah mau. Dengan apa yang pernah terjadi di masa itu sudah sangat cukup membuatku semakin terpuruk. Aku akui, jika ini memang penyesalan ini adalah penyesalan terburuk yang pernah ada. Ini sudah sangat terlambat untuk mengakui “aku menyesal”. Semuanya sudah berbeda keadaan, semuanya sudah berbeda generasi. Ini perasaan paling menyalahi aturan. Semuanya tidak akan pernah mungkin kembali seperti semula, seperti dulu, seperti dia masih sendiri dan tidak terikat dengan apapun. Ini adalah jalan yang aku ambil, dan aku tidak mungin mundur dari jalan ini. Okeh, dan aku akui pula ini adalah kesalahpahaman dan aku yang membuat ini menjadi salam paham. Tapi itu memang keinginan ku, aku yang menginginkannya pergi, dan tidak tergantung lagi padaku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar