Aku
tahu. Ah tidak kita tahu dan pasti memahami ini. Ini adalah hari terakhir
kebahagiaan kita. Besok dan selanjutkan kita tidak akan seperti ini. Tertawa
bersama, makan bersama, memasak bersama, memilih pakaian bersama, untuk sekedar
jalan-jalan dan melepaskan beban, esok dan seterusnya tidak akan kita lakukan
bersama lagi. Satu tahun bukan waktu yang lama tapi itu cukup untuk sekedar
mengisi kekosonganku, mengenalmu lebih dekat adalah anugrah. Sesaat kita akan
berpisah kau berkata “kenapa kau mengenggam tanganku erat sekali, apa banyak
yang ingin kau katakan ?” ya tentusaja, aku sangat bertrimakasih atas segala
yang telah kau beri sampai kejutan terakhir yang sangat menyentuh. Aku mengerti
ini tidak akan ada lagi. Tapi di saat seperti ini aku tidak bisa banyak
berbicara, jika aku meluapkannya aku takut akan membuat ku menangis dan aku
menyesali hubungan ini.
Dan
kau harus tahu. Aku tidak pernah menyesal mengenalmu. Pria yang baik dan selalu
menginginkan ku untuk berbicara seperti ke seorang teman, maaf tapi aku tidak
bisa melakukannya, kau adalah kau, kau adalah suami sementaraku dan tentu saja
lebih tua dariku jadi aku harus berlaku sopan padamu. Entahlah, tapi jika harus
berbicara formal pada mu itu akan lebih baik untuk ku, aku menyukainya.
Dan
maaf pada saat hari terakhir kita berjalan bersama menuju apartementku dan aku
mulai memasuki pintu itu aku malah terdiam dan melihatmu dari balik kaca besar
itu dan kau juga menatapku. Ya.. tatapan
yang bisa aku prediksi maksudnya. Saat kau bilang “masuklah masuklah” aku malah
terpaku tanpa suara . aku tidak bisa mengakhiri hari ini. Dan kau pasti tidak
menyangka aku berhambur lari kearahmu dan memelukmu. Mungkin itu adalah pelukan
terakhirku untukmu. Aku tidak akan pernag melupakan kenagan 1 tahun ini :D
Yoooong~
0 komentar:
Posting Komentar