Pages

Jumat, 07 Juni 2013

Puncak Itu


Suara derum mesin motor membuat semuanya menjadi lebih nyata. Udara sejuk itu mengantarkanku pada angan-angan dan kebahagiaan yang tiada banding. Jalanan leggang hening dan berawan menjadikan tanganku semakin erat mendekap satu sama lainnya, tapi pemandangan itu yang membuatku mengurungkan hal seperti itu. Rentangan tangan seolah tak cukup untuk menikmati keindahan ini. Pemandangan spektakuler itu menyadarkanku akan kayanya tanahku. Hamparan luas hijau sejauh mata memandang membuatku tertegun dan membisu. Hanya teriakan-teriakan dan gelak tawa ketakjuban yang mampu keluar dari mulutku untuk membandingi perasaan indah ini. Meskipun tidak cerah dan terkesan dingin tidak menyulitkanku untuk terus menapaki tanah licin ini menuju puncak. Terdiam sejenak, menikmati atmosphere, hening, sunyi, damai dan jauh dari polusi berbahaya juga hiruk pikuk kebisingan perkotaan. Bangga dan bahagia terpampang nyata di setiap ulasan seyum yang terpancar di wajahku dan di wajahnya. Terima kasih karena telah mengenalkan hal indah ini padaku. turunan tanah yang licin membuatku berhati-hati untuk melangkah, tapi sekali lagi dia mencoba untuk menahanku agar tidak tersungkur jatuh dan melukai sebagian besar dari tubuhku. Yang aku heran adalah caranya menahan semua itu, karena harus disadari setiap orang akan menawarkan tangannya untuk berjaga, tapi hanya dengan perlakuannya seperti itu dan justru cenderung dia tidak melakukan apapun padaku, dan tentang perkataamu aku tanggungjawabmu hari ini, hal itu membuat otakku terganggu untuk sedikit berpikir tentangmu. Maaf dan terima kasih kamu telah melakukan hal yang tidak biasanya dan dianggap tidak bagimu itu untukku. Hari itu salah satu hari paling menyenangkan dalam hidupku.

0 komentar:

Posting Komentar

Jumat, 07 Juni 2013

Puncak Itu


Suara derum mesin motor membuat semuanya menjadi lebih nyata. Udara sejuk itu mengantarkanku pada angan-angan dan kebahagiaan yang tiada banding. Jalanan leggang hening dan berawan menjadikan tanganku semakin erat mendekap satu sama lainnya, tapi pemandangan itu yang membuatku mengurungkan hal seperti itu. Rentangan tangan seolah tak cukup untuk menikmati keindahan ini. Pemandangan spektakuler itu menyadarkanku akan kayanya tanahku. Hamparan luas hijau sejauh mata memandang membuatku tertegun dan membisu. Hanya teriakan-teriakan dan gelak tawa ketakjuban yang mampu keluar dari mulutku untuk membandingi perasaan indah ini. Meskipun tidak cerah dan terkesan dingin tidak menyulitkanku untuk terus menapaki tanah licin ini menuju puncak. Terdiam sejenak, menikmati atmosphere, hening, sunyi, damai dan jauh dari polusi berbahaya juga hiruk pikuk kebisingan perkotaan. Bangga dan bahagia terpampang nyata di setiap ulasan seyum yang terpancar di wajahku dan di wajahnya. Terima kasih karena telah mengenalkan hal indah ini padaku. turunan tanah yang licin membuatku berhati-hati untuk melangkah, tapi sekali lagi dia mencoba untuk menahanku agar tidak tersungkur jatuh dan melukai sebagian besar dari tubuhku. Yang aku heran adalah caranya menahan semua itu, karena harus disadari setiap orang akan menawarkan tangannya untuk berjaga, tapi hanya dengan perlakuannya seperti itu dan justru cenderung dia tidak melakukan apapun padaku, dan tentang perkataamu aku tanggungjawabmu hari ini, hal itu membuat otakku terganggu untuk sedikit berpikir tentangmu. Maaf dan terima kasih kamu telah melakukan hal yang tidak biasanya dan dianggap tidak bagimu itu untukku. Hari itu salah satu hari paling menyenangkan dalam hidupku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar